Senin, 20 Oktober 2008

Tubuh Sehat Berkat Kolostrum

Tubuh Rindah lemah lunglai saat menemani sang Ibunda yang dirawat di rumahsakit. Lama-kelamaan demam tinggi mendera dan keringat terus mengucur. 'Saya mengira rematik mulai kambuh lagi,' kata wanita kelahiran Jakarta itu. Saat itu juga Rindah dibawa ke unit gawat darurat (UGD) rumahsakit yang sama. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan parameter antids-DNA bernilai 1.400 IU/ml, normalnya dari 0-200 IU/ml.

Itu artinya Rindah mengidap penyakit systemic lupus erythematus(SLE) alias lupus. Parameter lain yang menegaskan vonis itu; angka rheumatoid factor lebih dari 800 mg/mol. Normalnya kurang dari 400 mg/mol. Selain itu juga nilai complement C3 dan C4 sebesar 171 ml/dl dan 44,9 ml/dl. Nilai normal: C3, 90-180 ml/dl dan C4, 10-40 ml/dl.

Bertahun-tahun obat diasupnya. Lantaran penyakit lupus menyerang sendi, jalan Rindah tetap tersendat-sendat bak orang lumpuh. Pada 2003, 'Saya berhenti kerja karena malu,' kata mantan pegawai PT Telkom, itu. Setelah itu, tak ada aktivitas yang dilakukan lantaran ia harus menghindari sinar matahari. Setiap hari dihabiskannya di pembaringan.
Kolostrum

Akhir Juli 2007, seorang rekan menyodorkan kolostrum asal sapi. 'Katanya bisa memperbaiki DNA saya yang rusak, penyebab lupus,' tutur Rindah. Wanita kelahiran 3 Juli 1959 itu mengkonsumsinya 2 kali sehari satu sachet. Pagi setelah bangun tidur dan malam sebelum tidur. Hasilnya, terlihat sebulan kemudian. Ia sanggup berjalan tanpa dipapah, duduk tanpa bantalan, berjalan-jalan di luar tanpa payung, dan bermain voli seperti dulu.

Periset Keyser F dalam Current Rheumatology Reports menyebutkan senyawa TNF-a dan hepatocyte growth factor (HGF) meningkatkan sintesis DNA dan protein yang memperbaiki sel-sel penjaga kekebalan tubuh. Pada pengidap lupus, terjadi kesalahan baca DNA yang menyebabkan sel imun justru menyerang tubuh.

Selain itu, 'Kolostrum memiliki nutrisi lengkap dibandingkan makanan maupun obat-obatan apa pun. Dengan nutrisi itu, pasien bisa mendapatkan kondisi lebih baik dibandingkan hanya mengasup obat saja,' kata dr Mariya Mubarika, dokter di Rumahsakit Mulya, Tangerang.
Resep

Itu sebabnya dr Mariya selalu meresepkan kolostrum kepada pasiennya. 'Jika orang sakit hanya makan obat tanpa nutrisi, penyembuhan tak bisa berlangsung cepat,' kata alumnus Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta itu.

Menurut Mariya, ada tiga jenis efek dari mengkonsumsi kolostrum. Yaitu, meningkatkan asupan nutrisi terdiri dari vitamin dan mineral, meningkatkan kekebalan, dan mendorong proses pertumbuhan. Efek paling utama, peningkatan kekebalan. Efek itu terbentuk dari 5 jenis imunoglobulin (Ig) yaitu IgG, IgA, IgD, IgE, dan IgM yang masing-masing memiliki fungsi berbeda.

IgG berfungsi menetralkan toksin dan menyerang kuman patogen yang berbahaya terutama pada usus. Misalnya Escheria coli, Salmonela typhola, Shigela yersenia, mikroba penyebab radang pernapasan atas, radang paru, influenza, dan hepatitis. Imunoglobulin M (IgM) berfungsi mengontrol antibodi, imunoglobulin D (IgD) yang membantu kesehatan bayi baru lahir, dan imunoglobulin E (IgE), membantu terhadap respon alergi. Yang terakhir, imunoglobulin A (IgA), membantu menghalau kuman patogen ke permukaan selaput lendir.
Jantung bocor

Kolostrum tak hanya memperbaiki kondisi pasien lupus. Di Bintaro, Tangerang, M Abiem Fadhila mengidap jantung bocor. Penyakit itu diketahui setelah Abiem berusia satu tahun. Saat itu, bocah kelahiran 15 Februari 2005 itu diperiksa detak jantungnya. Bunyinya tak seperti jantung biasa. Dug, dug, dug, tapi lebih lemah dan tak beraturan.

Atik, sang ibu, mendatangi Mira Nirmala, herbalis Rumah Herba di Bintaro, Tangerang. Atik disarankan memberikan kolostrum dengan dosis 1/6 sachet, 3 kali sehari. Hasilnya, jantung Abiem berirama lebih teratur dan bisa bermain lebih lama tanpa terlihat lelah dan pucat. Dokternya juga menyetujui konsumsi kolostrum.

'Yang diperlukan Abiem, pangan kaya zat pertumbuhan, vitamin, dan mineral. Dengan begitu, sel-sel bakal berkembang dan memperbaiki yang rusak,' kata Mira Nirmala. Yang paling berpengaruh yaitu vitamin B1 dan B2 yang bekerja memperbaiki sel jaringan rusak, serta vitamin B12 yang membantu pertumbuhan sel dan meningkatkan stamina.

'Kakak saya yang terkena kanker nasofaring juga lebih baik kondisinya setelah mengkonsumsi kolostrum,' kata Edi Candra, produsen Gold Colostrum. Kolostrum itu didapat setelah diresepkan dokternya di Mount Elizabeth Hospital, Singapura. Khasiat antikanker kolostrum telah diteliti oleh Dr Tokuyama dari Cancer Research Institute, Universitas Kanazawa, Jepang. Riset itu membuktikan kolostrum sapi mengandung TgF-B bersifat antiinflamasi yang menekan unsur sitoksik dan menghalangi 75% pertumbuhan sel kanker atau osteosakoma.
Diresepkan

Di Indonesia pun kolostrum mulai diresepkan. Di Tulungagung, Jawa Timur, ada dr Setiyo Hendianto, dr Agnes Sentosa (Makassar, Sulawesi Selatan), dr Irene (Pematangsiantar, Sumatera Utara), dr Mahili Citra (Lubukpakam, Sumatera Utara), dan dr Indriyati Arman (Padang, Sumatera Barat).

'Kolostrum memang sudah dipercaya dokter sejak ditemukan oleh dr Albert Sabin pada 1950,' kata dr Mariya Mubarika. Penemu vaksin polio itu menganjurkan kolostrum sapi untuk anak-anak sebagai peningkat imunitas tubuh terhadap virus polio dan rheumatoid artitis. Pascapenemuan oleh Albert Sabin, berbondong-bondong periset melakukan penelitian.

Salah satunya Ginjala V yang dilansir oleh Journal of Immunoassay. Ia menyebutkan 2 faktor pertumbuhan TGF-A dan B serta insulin-like growth factors 1 dan 2 memiliki sifat memperbaiki otot dan tulang rawan. Sifat lain mendinginkan pembengkakan penyebab rematoid arthitis alias peradangan sendi.

Awalnya kolostrum disalurkan farmasi dalam bentuk obat yang bisa diresepkan. Seiring waktu, sekarang kolostrum bisa diperoleh melalui jaringan multi level marketing. Sekadar menyebut contoh, Gold Colostrum, Qolostra, Elken, Nutricicle, dan Naco. 'Hampir semua yang beredar berasal dari Selandia Baru dan dikemas di Malaysia,' kata Edi Chandra. Kolostrum itu dijual dalam bentuk bubuk dan juga kaplet. 'Lebih mudah memasarkan lewat jaringan multilevel, konsumen lebih mengerti,' kata Abdulah Masrur, importir kolostrum dari Selandia Baru di Jakarta.
6 jam

Kolostrum kini menjadi suatu kebutuhan. Jika dikonsumsi secara rutin, membantu organ sehat berfungsi baik, dan penyakit pun enggan mendekat. 'Kadar kolostrum yang baik untuk diasup 1.000-2.000 mg per hari, jika memiliki penyakit bisa dilipatgandakan 2-3 kali,' ujar dokter Mariya. Namun, tak sembarang kolostrum yang berkhasiat. 'Hanya hasil pemerahan 6 jam pertama yang tinggi kadar gizinya,' kata Dedi Hambali dari Verentia Inti Cipta Alami, importir kolostrum Amerika.

Menurut Dedi, kolostrum yang diambil setelah 6 jam kadar protein, kasein, dan albuminnya sudah berkurang. Sebaliknya, jumlah lemak dan laktosa penyebab kegemukan meningkat tajam. Oleh karena itu, pilih kolostrum yang murni dan bergizi tinggi serta mampu menjaga benteng pertahanan tubuh. (Vina Fitriani).

Tidak ada komentar: