Senin, 20 Oktober 2008

Kebal Karena Herbal

Ritual ini senantiasa terulang di ruang makan keluarga Maman Suryaman. Wiraswastawan di Bogor, Jawa Barat, itu mengambil sejumput daun pegagan kering dari stoples. Ia menuang air panas ke dalam cangkir berisi daun. Cairan berubah warna menjadi kecokelatan. Maman meneguknya hangat-hangat.

Kebiasaan itu terpelihara sejak lima tahun silam. Sejak itu pula Maman selalu bugar. Pria 45 tahun itu praktis tak pernah berhubungan dengan dokter dalam kurun waktu itu. Pegagan Centella asiatica memang berkhasiat sebagai imunomodulator alias membangun sistem kekebalan tubuh. Anggota famili Apiaceae itu mengandung senyawa asiatisida, thankunisida, medekassosida, brahmosida, asam madastik yang bersifat sebagai imunomodulator.

Menurut Dr Suprapto Maat dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, khasiat itu juga diperoleh dengan merebus 30-60 g pegagan segar dalam 3 gelas air sampai mendidih dan tersisa segelas. Larutan itu diminum sekaligus. Frekuensi konsumsi 3 kali sehari. Di India pegagan lazim dimanfaatkan sebagai tonik otak. Khasiat lain, untuk mengatasi tuberkulosis kulit dengan cara memborehkan lumatan daun di atas bagian kulit terserang.
Antitifus

Selain pegagan, tumbuhan yang berkhasiat sama adalah sambiloto. Yang berjasa membangun sistem kekebalan tubuh adalah senyawa aktif antara lain andrografolida, neoandrografolida, deoksi andrografolida, andrografosida, deoksi andrografosida, dan ninandrografolida.

S Fry dari Departemen Biologi, University of Southern Queensland, Australia, menyatakan sambiloto memiliki efek antitifus. Ia menguji praklinis dengan melibatkan puluhan tikus yang diinjeksi Salmonella typhimurium, penyebab tifus. Andrographis paniculata mampu meningkatkan antibodi secara spesifik terhadap salmonella. Senyawa aktif dalam sambiloto merangsang sel menghasilkan sistem kekebalan imunoglobulin G dan interferon gamma yang mampu mengenyahkan salmonella.

Untuk memperoleh khasiat itu, Lukas Tersono Adi dari Herbacure Center, Tangerang menyarankan untuk mengkonsumsi 3-5 lembar daun yang digerus dan dicampur satu gelas air. Ramuan itu terlarang bagi pengidap darah rendah lantaran sambiloto juga bersifat hipotensif alias penurun tekanan darah.
Makrofag

Bagaimana sistem kekebalan tubuh dibangun? Dalam sel-sel makrofag terjadi pertempuran jarak dekat untuk melawan infeksi penyakit akibat serangan virus dan bakteri. Kondisinya mirip pasukan infantri yang dilengkapi dengan meriam untuk melawan musuh. Selain bertempur, sel-sel makrofag juga bertugas sebagai unit intelijen atau agen rahasia. Mereka menyimpan sebagian potongan tubuh musuh yang dikalahkan.

Untuk apa? Potongan tubuh itu untuk mengenali musuh dan meneliti ciri-cirinya. Setelah itu makrofag memberikan informasi penting itu kepada unit telik sandi lain, yakni sel T-messenger. Bila musuh yang dihadapi lebih kuat, barisan pertahanan alias makrofag mengeluarkan senyawa khusus. Senyawa itu bernama pirogen, semacam alarm tanda bahaya.

Pirogen mengirimkan sinyal tanda bahaya ke otak dan merangsang pusat peningkatan demam di kepala. Selanjutnya, otak akan menghidupkan tanda bahaya di dalam tubuh dan menyebabkan demam, batuk, atau bersin. Oleh sebab itu, pasien demam tinggi secara alami akan membutuhkan istirahat. 'Dengan beristirahat, energi yang dibutuhkan tentara pertahanan dalam tubuh tidak dihabiskan oleh unsur tubuh lain,' kata Prof Dr Sumali Wiryowidagdo, farmakolog Universitas Indonesia.

Saat beristirahat, sel-sel B memproduksi senjata yang lebih baik daripada senjata yang digunakan musuh. 'Untuk memproduksi senjata yang lebih canggih daripada musuh, sistem kekebalan tubuh secara alami memiliki pengetahuan dan kemampuan mirip memproduksi kunci dengan jutaan jenis gembok,' kata Drs W Djarot Sudiro, ahli tumbuhan obat di Poli Obat Tradisional, RS Soetomo, Surabaya.

Selain itu, peningkatan kekebalan tubuh juga merupakan hasil penambahan energi atau melambungnya kadar haemoglobin. Beberapa herbal yang berperan seperti itu antara lain kapulaga, buah merah, mahkota dewa, dan kunyit.

Jintan hitam yang setahun terakhir sohor juga herbal pembangun kekebalan tubuh. 'Orang Timur Tengah turun-temurun memanfaatkan jintan hitam untuk meningkatkan daya tahan tubuh,' kata Suprapto. Itu berkat jasa baik 58% asam lemak esensial, termasuk omega 3 dan 6 yang terkandung dalam tumbuhan anggota famili Ranunculaceae itu. Keduanya membentuk hormon prostaglandin yang memperkuat daya tahan tubuh.
Cukup nutrisi

Bukti ilmiah khasiat jintan hitam sebagai imunomodulator dilakukan A. K. Y. Daoud dari Jordan University Science and Technology, Yordania. Ia memberikan 40 mg/100 ml ekstrak jintan hitam pada tikus dan sebagai kontrol tikus tidak diberikan jintan hitam sama sekali. Pekan ke-2 dan ke-3 pascakonsumsi, ia menghitung jumlah white blood cell count dan penanda kekebalan tubuh IgM dan IgG. Hasilnya, jumlah IgG dan IgM secara signifikan lebih tinggi pada pekan ke-1 dan ke-3. Dengan peningkatan kadar imunoglobulin dalam darah, jintan hitam terbukti sebagi peningkat kekebalan tubuh. Pada manusia juga bisa diperoleh jika rutin mengkonsumsinya setiap hari.

Menurut Lina Mardiana, herbalis di Yogyakarta, 'Konsumsi herbal hanya sebagai suplemen.' Sistem imun tetap optimal jika menerapkan pola hidup sehat antara lain: kecukupan nutrisi, olahraga cukup, tidak stres, dan menghindari lingkungan yang dapat mengakibatkan sakit. (Vina Fitriani/Peliput: Nesia Artdiyasa & Lastioro A Tambunan).

Tidak ada komentar: