Senin, 20 Oktober 2008

Tulang Muda Karena Air Tua

Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi, Bogor meneliti, dua dari lima orang Indonesia berpotensi terkena osteoporosis. Penyebabnya mereka, kurang mengkonsumsi makanan dan minuman kaya kalsium dan magnesium. Padahal, cukup setetes sari air laut setiap hari, kebutuhan itu terpenuhi sehingga tulang kokoh sampai tua.

Nigari-sebutan sari air laut di Jepang-bisa digunakan sebagai campuran beragam minuman seperti kopi, teh, dan air putih, serta aneka masakan. Sebagai contoh, Anwar Pulukadang, pengusaha agribisnis, yang pernah tinggal di Jepang menambahkan nigari ketika menanak nasi. 'Untuk mengurangi kelengketan nasi jepang,' ujar Anwar.

Nigari merupakan air tua atau di lapisan teratas-kira-kira setebal 10 cm-dalam proses pembuatan garam. Sementara lapisan bawah bakal menjadi garam. Supaya menjadi nigari, air tua itu diproses dengan otoklaf kristalisasi. Biasanya air tua terbuang dalam proses pembuatan garam. Satu ton produksi garam, dibutuhkan 50 m3 kubik air laut, dan nigari yang terbentuk 1,9 m3 .
Kaya mineral

Sari air laut mengandung mineral-mineral seperti magnesium sulfat (MgS04), natrium klorida (NaCl), magnesium klorida (MgCl2), dan kalsium klorida (KCl). Kandungan utamanya magnesium, mineral terbanyak keempat dalam tubuh. Lebih dari 50% total magnesium di tubuh terdapat di tulang. Sebagian di dalam sel jaringan tubuh dan organ. Setiap penambahan 100 mg magnesium/hari meningkatkan 2% massa tulang. Struktur tulang menjadi lebih kompak dan kuat. Jika asupan magnesium rendah berakibat defisiensi magnesium yang menyebabkan osteoporosis dini.

Magnesium juga membantu mengaktifkan kerja enzim dalam tubuh. Fungsi mineral itu lainnya adalah membantu metabolisme energi, mengatur fungsi detak jantung, relaksasi otot, dan mencegah pembekuan darah. Bekerja sama dengan kalsium, magnesium membentuk tulang dan gigi. Tatsuya Kosaka meriset untuk membuktikan khasiat nigari. Menurut direktur Institut Penelitian Nigari itu magnesium dalam sari air laut sebagai pembakar lemak dan mengeluarkan cairan tak berguna dalam tubuh.

Dengan khasiat itu, pemerintah Selandia Baru menyarankan anak-anak, terutama berusia 3-13 tahun, untuk mengkonsumsi sari air laut. Saat itu pertumbuhan tulang pada usia itu amat lambat sebagaimana hasil riset Goulding, peneliti University of Massey, Selandia Baru. Pun di negara asalnya, Jepang, kalangan anak muda-terutama remaja perempuan-di sana senantiasa membawa sari air laut. 'Gunanya menjaga tubuh tetap langsing dan terhindar dari penyakit kolesterol walau makan makanan apa pun,' kata Dr Nelson Sembiring, periset Balai Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Timur.

Di Indonesia, konsumsi magnesium masih rendah. Masyarakat umumnya memperoleh mineral magnesium dari buah-buahan dan sayuran. 'Buah dan sayuran hanya memenuhi 250-280 mg/hari,' kata Nelson. Itu jauh lebih rendah daripada kebutuhan manusia dewasa yang mencapai 360-420 mg /hari. Itu sebabnya banyak orang tak sadar magnesium di dalam tubuh telah berkurang dan osteoporosis alias tulang keropos mengancam.

Kekurangan magnesium itu bisa digantikan dengan nigari. Indonesia memproduksi nigari setahun belakangan di Pulau Garam, Madura. Uji coba yang telah dilakukan, tiga tetes sari air laut mampu mengubah rasa air minum dalam kemasan berukuran 240 ml seperti air zamzam, air kaya mineral asal Mekah, Arab Saudi.
Degeneratif

Mengkonsumsi sari air laut juga menurunkan perbedaan rasio kalsium:magnesium yang tinggi, pemicu timbulnya penyakit degeneratif. Idealnya perbandingan kalsium dan magnesium 2 : 1.

Namun, air minum di tanahair berasio 5 : 1. Tingginya rasio itu terbukti secara ilmiah menimbulkan endapan di pembuluh darah sehingga memicu beragam penyakit. Oleh sebab itu, konsumsi rutin nigari kaya magnesium mencegah beragam penyakit seperti diungkapkan Cheryl Sullivan periset Departemen Pertanian Amerika Serikat.

Efektivitas sari air laut menggerus diabetes dilansir oleh Journal American College Nutrition. Efek itu diperoleh setelah meneliti 9 orang pengidap diabetes mellitus tipe 2 yang mengkonsumsi sari air laut. Sari air laut yang diberikan mengandung 7,1% magnesium dan pengenceran 100 mg/100-300 ml air. Konsumsinya dilakukan selama 30 hari. Hasilnya, serum imunoreaktif gula saat puasa menurun secara signifikan. Perubahan itu juga diikuti dengan menurunnya kadar trigliserida. Sedangkan yang memiliki hipertensi terjadi penurunan tekanan sistolik dan diastolik.
Panasea

Nigari juga digunakan untuk penyakit saluran pernapasan. Itu diteliti oleh Dr. D. K. L. Cheuk dari University of Hong Kong, China. Penelitian itu melibatkan 182 anak. Penelitian itu mencari pengaruh efek magnesium sulfat yang terkandung pada sari air laut. Tujuannya mengurangi frekuensi penggunaan beta-2-agonist bronchodilators yang dihirup dan obat-obatan steroid pada anak pengidap asma. Hasilnya, sari air laut efektif mengurangi pengobatan dengan alat bantu napas dan menghindarkan anak dari perawatan khusus rumahsakit.

Riset lain dilakukan oleh M Tani, periset Fakultas Kedokteran University of Kikei, Selandia Baru. Uji klinis itu membuktikan konsumsi rutin nigari tokcer mengatasi hiperlipedemia yang berujung pada arterosklerosis. Dalam riset itu 8 orang sehat minum 5 ml nigari yang dicampur lemak. Sampel darah mereka diambil 4 kali: sebelum minum dan setelah minum nigari masing-masing dengan interval 2 jam. Hasilnya kadar trigliserida tak meningkat.

Segudang khasiat itu diperoleh dari air tua yang selama ini terbuang dalam proses pembuatan garam. Padahal, dengan pengolahan sederhana sari air laut mampu menjadi panasea yang tokcer mengatasi beragam penyakit maut. (Vina Fitriani).

Karena Merah Berarti Khasiat

'Hati-hati ketika mengkonsumsi minuman rosela dalam kemasan, bila warna merah semakin memudar, sebaiknya tidak dikonsumsi,' kata Ir Didah Nur Faridah MSi, periset Epartemen Ilmu dan Teknologi Pangan , Institut Pertanian Bogor. Penyebabnya pengolahan, pengemasan, dan penyimpanan minuman Hibiscus sabdariff a tak cukup menjaga senyawa aktif di dalamnya. Khasiatnya menghilang seiring warna merah yang memudar.

'Saya pernah melihat minuman rosela yang berwarna putih, seiring lamanya waktu penyimpanan' kata Didah. Lantaran penasaran Didah pun mengujicoba musabab hilangnya pigmen merah. Hasilnya, rosela yang hanya dikemas botol transparan dan ditaruh di tempat terkena sinar matahari langsung, cepat berubah warna. Sebab, senyawa aktif rosela berupa antosianin mendegradasi. Zat aktiflah yang menyebabkan seduhan asam kumbang alias rosela berwarna merah. Jadi, warna merah hilang, khasiatnya pun lenyap.

Minuman rosela yang dibuat dari kelopak kering rosella, jumlah senyawa aktif rosela yang berupa senyawa fenolik yang dapat berfungsi sebagai senyawa antioksidan mencapai 23,10 mg/g bobot kering. Aktivitas antioksidan yang terukur dengan senyawa trolox mencapai 5.308,64 mM trolox/g bobot kering. Jumlah itu 4 kali lebih tinggi dibanding bubuk kumis kucing yang aktivitas antioksidannya 1.364,88 mM trolox/g kering. 'Adanya antioksidan rosela seperti gossipetin, antosianin, dan glukosida hibiscin memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit degeneratif seperti jantung koroner, kanker, diabetes melitus, dan katarak,' kata mahasiswa program doktor IPB itu.
Antikanker

Khasiat oseille rouge-rosela dalam bahasa Perancis-menghambat pertumbuhan sel kanker telah dibuktikan oleh De-Xing Hou di Jepang. Peneliti Faculty of Agriculture, Kagoshima University, itu menemukan delphinidin 3-sambubioside dan cyanidin 3-sambubioside, antosianin rosela yang ampuh mengatasi kanker darah alias leukeimia. Cara kerjanya dengan menghambat terjadinya kehilangan membran mitokondrial dan pelepasan sitokrom dari mitokondria ke sitosol.

'Antioksidan rosela meredam aksi radikal bebas yang menyerang molekul tubuh yang mengandung elektron,' kata Didah. Jika molekul mengandung elektron seperti guanin DNA terserang, kesalahan replikasi DNA mudah terjadi. Kerusakan DNA memicu oksidasi LDL, kolesterol, dan lipid yang berujung pada penyakit ganas seperti kanker dan jantung koroner.

Chau-Jong Wang, dari College of Medicine, Chung Shan Medical University, Taichung, Taiwan menemukan khasiat lain rosela. Hasil penelitiannya ekstrak rosela kering yang dibuat sirup, melindungi liver tikus setelah diinduksi karbon tetraklorida (CCl4), perusak hati. Setelah diberikan 1-5% rosela selama 9 minggu, kerusakan hati seperti steasis dan fi brosis turun secara signifikan.
Minuman kesehatan

Untuk membuat seduhan the vinagreira-rosela dalam bahasa Portugis-mudah. Bunga yang sudah dipetik, dijemur di bawah terik matahari selama 1-2 hari agar memudahkan pemisahan lidah kelopak dengan bijinya. Kemudian cuci air bersih dan jemur kembali selama 3-5 hari. Remas kelopaknya, jika mudah menjadi bubuk artinya kadar air telah mencapai 4-5%. Seduh 2-3 g teh rosela dengan air mendidih hingga larut dan air berubah menjadi kemerahan. Untuk diet, penderita batuk, atau diabetes gunakan gula rendah kalori seperti gula jagung. Di negeri asalnya, Afrika, rosela dijadikan selai atau jeli. Itu diperoleh dari serat yang terkandung dalam kelopak rosela. Di Jamaika, dibuat salad buah yang dimakan mentah. Ada kalanya juga dimakan dengan kacang tumbuk atau direbus sebagai pengisi kue sesudah dimasak dengan gula. Kerap bisap-sebutan rosela di Senegal-disuguhkan sebagai minuman tradisional saat natal. Caranya, kelopak rosela dicampur irisan jahe dan gula lalu ditaruh pada teko tembikar. Setelah itu dididihkan dan diamkan semalam. Disajikan dengan menambahkan es dan rum, 'Jus' itu berasa, beraroma, dan berwarna mirip minuman anggur.

Sedangkan di Mesir, Afrika Barat, rosela diminum dingin pada musim panas dan diminum panas saat musim dingin. Di Sudan, Afrika Timur, karkadeh-sebutan rosela di Sudan-menjadi minuman keseharian dengan campuran garam, merica, dan tetes tebu. Minuman itu juga menghilangkan efek mabuk dan mencegah batuk.
Serat

Penduduk Meksiko percaya rosela berkhasiat menurunkan bobot tubuh. Penelitiannya dilakukan Francisco J Alarcon-Aguilar dari Universidad Autónoma Metropolitana Iztapalapa, Meksiko. Sebanyak 120 mg ekstrak rosela yang mengandung 33,64 mg total antosianin diberikan selama 60 hari terhadap tikus gemuk berbobot 45 gram; normalnya 20 gram.

Hasilnya, konsumsi rosela terbukti menurunkan bobot tubuh pada tikus berbobot lebih dan meningkatkan asupan cairan ion ke tubuh. Penurunan lainnya terlihat pada trigliserida dan kolesterol jahat.

Penelitian efek kerabat bunga sepatu itu terhadap kegemukan juga dilakukan oleh Sáyago-Ayerdi SG dari Department of Nutrition, Universidad Complutense de Madrid, Spanyol. Menurut Sayago quimbombo chino-sebutan rosela di Spanyol-mengandung 33,9% serat larut yang membantu meluruhkan lemak.

Khasiat rosela memang beragam. Namun, hati-hati sebab tak semua orang bisa mengkonsumsinya. 'Keasamannya mencapai 3,14, untuk pengidap mag kemungkinan berefek merugikan,' kata Didah. (Vina Fitriani).

Obat Hipertiroid di Kebun Kita

Riau, Jakarta, Singapura. Itulah kota-kota tempat Albertus Suharno mencari kesembuhan. 'Bola mata berputar dan serasa akan keluar,' kata pria kelahiran Yogyakarta, 8 Agustus 1944 itu. Suhu tubuhnya 40 oC, jakun membesar, dan sekujur tubuh bergetar.

Albertus Suharno langsung mendatangi dokter perusahaan di Batam, Riau. Ia bekerja sebagai penyelia di perusahaan minyak asing. Hasil diagnosis menyebutkan Suharno positif hipertiroid. 'Dokter juga tidak tahu penyebabnya, tapi yang paling mungkin adalah stres akibat pekerjaan,' kata suami Sri Widawati itu. Walau sakit, karyawan yang bertanggung jawab terhadap operasional pengeboran tetap bekerja.

Setiap akhir pekan, ia terbang ke Jakarta untuk memeriksakan diri ke Rumah Sakit Pusat Pertamina sesuai rujukan dokter perusahaannya. 'Awalnya, saya juga dirawat inap di rumahsakit itu selama 2 minggu,' kata Suharno. Saat itu, ia diberi radioaktif yodium. Setelah mengkonsumsi kapsul cair berwarna bening itu, kerabatnya yang masih kecil, perempuan hamil, dan lanjut usia dilarang menjenguk. Sebab, obat itu berefek radiasi yang mampu mengubah peta gen.
Hiperaktif

Menurut Prof dr Slamet Suyono SpPD-KE, endokrinologis Rumahsakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, radioaktif yodium diberikan oral dalam bentuk pil atau cairan. Gunanya untuk mengatasi kelenjar yang hiperaktif. 'Lebih dari 80% pasien hipertiroid sembuh dengan dosis tunggal yodium radioaktif,' katanya. Setelah mengkonsumsi pil radioaktif, tiroid Suharno memang mengempis.

Selain itu, suhu tubuh normal dan gemetar pada tubuh pun hilang. Sayang, seminggu setelah pulang ke Batam, penyakit itu kambuh kembali disertai rambut rontok. Menurut Prof Slamet Suyono rontoknya rambut akibat obat radiasi untuk mengatasi hipertiroid. Disebut hipertiroid bila kadar hormon T4 melebihi ambang normal, 4,3-12,4 ug/dl. Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu di leher, di bawah jakun. Bobotnya kurang dari 28,4 g.

Meski ringan, jangan anggap enteng tiroid alias gondok. Jika tiroid rusak menimbulkan dampak besar bagi tubuh. Setiap aspek metabolisme tubuh, dari detak jantung, pertumbuhan tinggi badan, hingga kecepatan tubuh membakar kalori, melibatkan kerja hormon pada tiroid. 'Terganggunya fungsi tiroid menyebabkan metabolisme tubuh terhambat,' kata endokrinologis alias ahli penyakit dalam yang berhubungan dengan hormon itu. Kelainan itu disebut trauma kelenjar.

Disebut rusak jika fungsi kelenjar menyimpang dari fungsinya untuk memproduksi dua macam hormon, T4 dan T3. Kondisi kelainan kelenjar bermacam-macam, yakni hipotiroid, hipertiroid, dan eutiroid. Hipo artinya kelenjar gagal memproduksi hormon seperti keadaan normal. Eutiroid terjadi bila kelenjar membesar, tapi fungsinya berjalan normal. Hipertiroid justru sebaliknya, kelenjar terlalu aktif memproduksi hormon hingga kadar T3 dan T4 melambung. Bobot tubuh pasien hipertiroid biasanya anjlok, mata melotot, dan badan sering berkeringat. Penderita juga sering marah-marah karena tidak bisa mengendalikan emosi.
Tinggi

Hipertiroid mempengaruhi fungsi kelenjar hipotalamus dan testis. Beberapa penyebab hipertiroid adalah penyakit graves, berlebihnya konsumsi hormon tiroid, terjadi peradangan pada kelenjar tiroid, atau sekresi TSH (thyroid stimulating hormone) oleh kelenjar pituitari secara abnormal.

Karena tak kunjung membaik, Suharno mencari kesembuhan ke Singapura. Dokter Mount Elizabeth Hospital, Singapura, mengatakan Suharno memang terjangkit hipertiroid. Itu sesuai hasil laboratorium yang menunjukkan nilai hormon tiroid T4 sebesar 18,0 ug/dl. Nilai FTI sebesar 21,4 ug/dl; kadar normal, 3,9-14,0 ug/dl. Sedangkan T3 sebesar 567 ng/dl; normal 80-220 ng/dl nilai TSH hanya 0,03 uIU/ml; kadar normal, 0,50-4,00 uIU/ml.

Dengan hasil laboratorium itu, dokter memberikan kembali pil radioaktif yodium 131 sebanyak 2 kali dan menyuruh mengkonsumsi propylthiouracil (PTU) 100 mg selama 2 pekan. Ia menjalani perawatan di Singapura 6 kali dalam 3 bulan. Hasilnya, bukan kesembuhan yang didapat tetapi tubuh menghitam dan kurus. Bobotnya tersisa 48 kg; sebelum sakit, 54 kg.

Bahkan nilai T3 tetap di atas ambang batas, yaitu 383 ng/dl; FTI 14,2 ug/dl, dan TSH kurang dari 0,03 uIU/ml. Suharno hampir putus asa mencari kesembuhan dengan obat kimia. Oleh karena itu ia menuruti saran temannya, Karno, untuk mengkonsumsi ciplukan. Tanaman asal Peru itu tumbuh di ladang atau lahan kosong. Buahnya bulat tertutup dalam kantong mirip lampion. Sekilas bentuknya persis kantong kemih.

Itulah sebabnya ia diberi nama ilmiah Physalis peruviana. Dalam bahasa Yunani physalis berarti kantong kemih. 'Untung ada tanaman ciplukan di sekitar rumah,' kata Suharno yang tinggal di Cibinong, Kabupaten Bogor. Ayah 4 anak itu mencabut 3 tanaman setinggi rata-rata 50 cm beserta akarnya. Kemudian, pria 64 tahun itu mencuci bersih dan merebus ke-3 tanaman itu, termasuk buah dan akar, dalam 3 gelas air hingga mendidih dan tersisa 1 gelas.
Ampuh

Ia meminum segelas ramuan itu 1 kali sehari. Dua hari kemudian kegiatan mengekstrak ramuan ciplukan berulang. 'Rasanya sangat pahit,' kata kakek 1 cucu itu. Sehari setelah 2 kali konsumsi ekstrak ciplukan, Suharno merasakan perubahan. Seluruh gejala penyakit yang hinggap di tubuhnya hilang. Saat bangun tidur, ia tak merasakan kelelahan.

Jantung yang semula berdetak kencang atau tidak teratur alias palpitasi, suhu tubuh tinggi, gelisah, berkeringat, sesak napas, tangan gemetaran, dan otot lemah semuanya membaik. Yang menakjubkan jakunnya kempis. Sejak itu ia sembuh dari hipertiroid. Sudah 16 tahun penyakit itu tak pernah kembali merasuki tubuh Suharno.

Anggota famili Solanaceae itu terbukti ampuh mengatasi hipertiroid. Ciplukan mengandung senyawa asam sitrun, fisalin, asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, dan vitamin C. Di Indonesia belum ada riset ilmiah yang membuktikan kemujaraban kerabat tomat itu.

Namun, di mancanegara banyak ahli menelitinya. Mahmood Vessal dari Departemen Biokimia Shiraz University of Medical Sciences, Iran, misalnya, membuktikan keampuhan ciplukan mengatasi hipertiroid. Ia menginjeksi ekstrak ciplukan ke tikus betina dewasa. Hasilnya, aktivitas lysyl-aminopeptidase (Lys-AP) pada pituari meningkat 50% dan 45% basomedial hypothalamus (BMH). Nilai itu mirip dengan pemberian beta estradiol 15 ?g selama 5-8 hari ke tikus.

Jika tikus diberikan beta estradiol sekaligus larutan ciplukan meningkatkan aktivitas enzim pituitari sebanyak 9% dan hipotalamus 5%. Dengan meningkatnya aktivitas enzim hipotalamus dan pituari, sekresi TSH yang tidak beraturan dapat dicegah. Departemen Farmasi Universitas Cartagena, Kolumbia menemukan ciplukan bersifat imunomodulator alias peningkat kekebalan dan juga antipembengkakan. Tumbuhan yang di sini disia-siakan itu ternyata berkhasiat mengatasi hipertiroid. (Vina Fitriani).

Mata Siwa Penyapu Polutan

Kedua mata Prof I Nyoman Kabinawa terpejam. Ia duduk bersila mengenakan pakaian putih. Bibirnya merapalkan doa. '...Dhimahi dhiyo nah pracodayat.' Pada saat bersamaan, jari manis tangan kanannya memutar biji mala seukuran buah kersen hingga 108 kali. Telunjuk dan kelingking terlarang menyentuh mala yang tersusun dari biji buah ganitri.

Itulah ritual Prof I Nyoman Kabinawa dan penganut Hindu lain saat bermeditasi. Dalam ritual itu, ganitri elemen penting lantaran mempunyai nilai mitos tinggi. 'Sebelum digunakan untuk meditasi, ganitri mesti diberi mantra agar memiliki kekuatan,' kata Kabinawa, periset Pusat Penelitian Bioteknologi, LIPI. Dengan kekuatan itu, doa yang dipanjatkan pun sampai ke Sang Hyang Widi.

Rudraksa-sebutan ganitri di India-tanaman setinggi 25-30 m dengan batang tegak dan bulat berwarna cokelat. Sepanjang tepi daunnya bergerigi dan meruncing di bagian ujung. Dalam bahasa India, rudraksa berasal dari kata rudra berarti Dewa Siwa dan aksa berarti mata. Sehingga arti keseluruhan: mata Siwa. Sesuai namanya, orang Hindu meyakini rudraksa sebagai air mata Dewa yang menitik ke bumi. Tetesan air mata itu tumbuh menjadi pohon rudraksa.
Mata Siwa

Di Indonesia, biji titisan Dewa Siwa itu populer dengan nama ganitri, genitri, atau jenitri. 'Indonesia paling banyak produksinya di dunia,' kata Yana Sumarna, peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Bogor. Pohon Elaeocarpus ganitrus banyak ditanam di Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Timor. Indonesia memasok 70% kebutuhan ganitri yang diekspor dalam bentuk butiran biji. Sebanyak 20% pasokan lainnya dari Nepal. Sedangkan India, negara paling banyak menggunakan rudaksa hanya memproduksi 5%.

'Biji-biji ganitri keras dan awet, bisa digunakan untuk 8 generasi,' kata Komari. Kecuali ukuran, setiap biji memiliki jumlah lekukan atau mukhis berbeda. Jumlahnya bervariasi mulai dari 1 hingga 21 mukhis yang memiliki perbedaan arti. Semakin banyak mukhis harganya kian tinggi.

Manfaat ganitri bukan sekadar alat 'hitung' dalam berdoa laiknya tasbih bagi kaum Muslim atau rosario bagi umat Nasrani. Biji ganitri juga berfungsi menghilangkan stres. Itu dibuktikan oleh Dr Suhas Roy dari Benaras Hindu University. Penelitiannya mengungkap utrasum bead-sebutan ganitri di Amerika-biji ganitri mengirimkan sinyal secara beraturan ke jantung ketika digunakan sebagai kalung. Ia mengatur aktivitas otak yang mengarah pada kesehatan tubuh.

Efek itu diperoleh lantaran biji sima-sebutan ganitri di Sulawesi Selatan-memiliki sifat kimia dan fisik berupa induksi listrik, kapasitansi listrik, pergerakan listrik, dan elektromagnetik. Karena itu biji ganitri mempengaruhi sistem otak pusat saat menyebarkan rangsangan bioelektrokimia. Hasilnya, otak merasa tenang dan menghasilkan pikiran positif.

Sebetulnya, komposisi kimia ganitri tak beda jauh dengan buah lainnya. Antara lain 50,024% karbon, 17,798% hidrogen, 0,9461% nitrogen, dan 30,4531% oksigen. Beberapa elemen mikro dalam biji tanaman anggota famili Elaeocarpaceae itu adalah aluminum, kalsium, klorin, tembaga, kobalt, nikel, besi, magnesium, mangan, dan fosfor.
Panasea

Pembeda ganitri dan buah lain terungkap melalui riset Institut Teknologi India. Ganitri memiliki nilai spesifik gravitasi sebesar 1,2 dengan pH 4,48. Saat digunakan untuk berdoa, misalnya, ganitri memiliki daya elektromagnetik sebesar 10.000 gauss pada keseimbangan Faraday, hasil konduksi elektron alkalin. Gara-gara itulah ganitri dipercaya mengontrol tekanan darah, stres, serta berbagai penyakit mental.

Ganitri juga dipercaya menyembuhkan epilepsi, asma, hipertensi, radang sendi, dan penyakit hati. Ia berguna saat dikalungkan di leher ataupun diminum air rebusan. Caranya? Biji ganitri direndam semalam lalu diminum saat perut kosong. Itu terbukti efektif meredam hipertensi dan menghasilkan perasaan tenang dan damai. Dalam 7 hari, tekanan darah turun bila dibarengi dengan mengalungkan ganitri di leher. Khasiat lain, ganitri berfungsi sebagai pelindung tubuh dari bakteri, kanker, dan pembengkakan.

Begitulah riset sahih Singh RK dari Departemen Farmakologi, Banaras Hindu University, India. Ia menggunakan berbagai larutan seperti petroleum eter, benzena, kloroform, asetone, dan etanol untuk melarutkan 200 mg/kg buah ganitri kering. Larutan ganitri hasil perendaman selama 30-45 menit itu menunjukkan sifat antipembengkakan radang akut dan nonakut pada tikus yang dilukai. Di luar itu, ganitri menghilangkan sakit kepala alias antidepresan dan antiborok pada tikus terinjeksi.

Uji praklinis yang melibatkan babi sebagai satwa percobaan, membuktikan ganitri mencegah kerusakan paru-paru. Sebelumnya, babi diinduksi pemicu luka, histamin, dan asetilkoline aerosol. Meski diberi zat perusak paru-paru, organ pernapasan babi-babi itu tetap baik.

Duduk perkaranya karena glikosida, steroid, alkaloid, dan flavonoid yang terkandung dalam ganitri melindungi paru-paru. Keempat zat organik itu juga bersifat antibakteri. Terhitung 28 jenis bakteri gram positif dan negatif enyah oleh ekstrak ganitri antara lain Salmonella typhimurium, Morganella morganii, Plesiomonas shigelloides, Shigella flexnerii, dan Shigela sonneii.

Menurut A B. Ray dari Department of Medicinal Chemistry, Banaras Hindu University, India, alkaloid yang terkandung dalam ganitri: pseudoepi-isoelaeocarpilin, rudrakine, elaeocarpine, isoelaeocarpine, dan elaeocarpiline. Senyawa itu berkhasiat meluruhkan lemak badan. Caranya, 25 gram buah Elaeocarpus ganitrus kering, dicuci dan direbus dalam 1 gelas air sampai air rebusan tersisa separuh. Setelah air rebusan dingin, saring, lalu minum sekaligus.
Pengisap polutan

Cuma itu faedah genitri? Ada lagi peran lain yang dimainkan oleh genitri sebagaimana hasil riset Dwiarum Setyoningtyas dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung: ganitri sebagai penyerap polutan. Ia membandingkan konsentrasi gas sulfur oksida, nitrogen oksida, dan karbon monoksida dalam kotak kaca berisi tumbuhan ganatri dengan kotak tanpa tumbuhan.

Ke dalam kedua kotak kaca diembuskan emisi gas buang dari hasil pembakaran tiga jenis bahan bakar yang memiliki kandungan biodiesel yang berbeda. Yaitu 10% biodiesel (B-10), 5% biodiesel (B-5), dan 0% biodiesel (B-0) sebagai pembanding. Hasilnya, tingkat pencemaran dari ketiga jenis emisi bahan bakar dalam kotak kaca berisi ganitri tercatat lebih rendah (sulfur oksida 0,81 ? 0,38 ppm, nitrogen oksida 0,49 ? 0,01 ppm, dan karbon monoksida 1,36 ? 0,71 ppm).

Bandingkan dengan kotak kaca tanpa ganitri yang pencemarannya lebih tinggi. Untuk ke-3 zat kimia itu masing-masing 5,15 ? 1,77 ppm, 0,75 ? 0,15 ppm, dan 2,34 ? 1,36 ppm. Kesimpulannya genitri berperan menurunkan tingkat pencemaran. Itu sebabnya, 'Ganitri digunakan sebagai pohon pelindung di sepanjang jalan Bandung-Lembang,' kata Eka Budianta, budayawan.

Seribu Manfaat Serat Sawit

Sofa di ruangan berukuran 3 m x 5 m itu masih membal. Padahal, umurnya sudah 2 tahun. 'Isi joknya tidak sembarangan,' kata Dr Siswanto, yang menempatkan sofa itu di ruang tamu kantornya, Pusat Penelitian Bioteknologi Perkebunan Bogor. Isi jok sofa itu berasal dari serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang diurai halus.

Dengan isi jok asal limbah pengolahan kelapa sawit, masa pakai sofa lebih lama. Selain itu, serat tandan kelapa sawit lebih lentur sehingga sofa terasa lebih empuk. Serat diambil dari TKKS yang diurai dengan pencacah serat. Serat yang panjangnya 15 cm itu lalu disemprot dengan cairan karet alam hingga merata. Gunanya, membuat serat TKKS lebih menggembung dan tahan membal walau sering diduduki. Setelah dikeringkan, serat TKKS dimasukkan ke jok. Tak hanya sofa, tapi juga jok mobil.

Selain sebagai pengisi jok mobil, Ir Isroi MSi, periset Pusat Penelitian Bioteknologi Perkebunan Bogor juga mengujicoba pemanfaatan limbah kelapa sawit menjadi pulp, bahan baku kertas. Caranya, dengan mengurai serat menjadi bubuk. Ada 2 teknik yang bisa dipilih, menggunakan larutan asam kuat atau jasa bakteri pelapuk. Yang disebut terakhir memang murah dari segi biaya, tetapi waktu degradasi lebih lama. Degradasi serat menghasilkan lignin sebesar 21% kemudian dicetak seperti halnya bubur kayu sebelum menjadi kertas. 'Pemanfaatan limbah sawit cukup untuk mensubstitusi kayu yang jumlahnya semakin langka,' kata Isroi.
Menumpuk

Limbah kelapa sawit semakin melimpah seiring dengan banyaknya pabrik pengolahan kelapa sawit yang kini mencapai 470 pabrik. Sebuah pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 60 ton tandan/jam menghasilkan limbah 100 ton/hari. Itu artinya, total limbah 470 pabrik itu mencapai 28,7-juta ton dalam bentuk cair dan 15,2-juta ton limbah padat per tahun.

Limbah padat berupa tandan kosong dan lumpur. Keduanya menjadi penyebab bau busuk dan tempat bersarangnya lalat. Selama ini TKKS yang jumlahnya 23% dari tandan buah segar hanya dimanfaatkan sebagai mulsa atau kompos untuk tanaman kelapa sawit. Itu pun tidak terserap seluruhnya dan pemanfaatan itu hanya menghasilkan nilai tambah rendah terhadap TKKS.

Padahal, TKKS banyak manfaatnya. Salah satu di antaranya diolah menjadi media sumber pakan ternak. Caranya, limbah kelapa sawit dibasahi air, kemudian disimpan di dalam kaleng besar dan dibiarkan terbuka 3-4 hari. Serangga buah bakal datang ke dalam kaleng dan bertelur. Selang 2-3 pekan telur serangga berubah menjadi belatung alias magot. Jika magot dikeringkan dan digiling menghasilkan tepung. Tepung magot menjadi pengganti tepung ikan sebagai bahan baku pembuatan pakan. Kadar protein yang terkandung dalam tepung magot itu mencapai 40%.
Papan partikel

Pemanfaatan TKKS paling potensial adalah untuk pembuatan papan partikel. Sebab, tandan kelapa sawit memiliki kadar selulosa tinggi, yaitu 67,88% holoselulosa dan 38,76% alfa selulosa dengan kadar serat 72,67%. Ia memiliki kelebihan dibandingkan papan lapis, yakni mampu meredam suara. Cara pembuatan papan partikel dari TKKS sangat mudah. Gunakan mesin perajang untuk memotong serat sawit menjadi kecil-kecil.

Rajangan tandan kelapa sawit yang keluar dari mesin itu masih mengandung kadar air 73%, minyak 9%, dan kotoran sehingga perlu dipres. Setelah rajangan dipres menggunakan mesin kempa tipe ulir, kadar air dan kadar minyak berkurang menjadi 36% dan 7%. Proses belum berakhir karena TKKS perlu dijemur untuk menurunkan kadar air hingga 10%.

Dalam pembuatan papan dibutuhkan perekat, seperti 8% lateks, 10% lem kanji, atau 12% polivinil akrilik. Cara pemberian perekat dengan penyemprotan. Partikel serat tandan kelapa sawit yang telah diberi perekat dibuat lembaran papan dengan ukuran 20 cm x 20 cm dan dikempa dingin dengan kekuatan 20 kg/cm2 selama 15 menit. Kemudian dikempa panas 103oC selama 15 menit dengan tekanan kempa 90 kg/cm2. Selanjutnya papan didiamkan 24 jam dalam ruangan pada suhu kamar.

Hasilnya, papan partikel yang dihasilkan memiliki kadar air 8,0-8,8%. Nilai itu masih berada dalam kisaran standar nasional Indonesia (SNI) papan partikel yang mensyaratkan kadar air maksimal 14%. Dari segi kerapatan, papan partikel TKKS termasuk berkerapatan tinggi antara 0,86-0,98 g/cm3. Bandingkan dengan papan partikel asal batang kelapa sawit, 0,59-0,66 g/cm3.

Hasil pengujian sifat mekanik papan partikel seperti keteguhan lentur, keteguhan patah, keteguhan rekat, dan kuat pegang sekrup menunjukkan TKKS lebih baik. Misalnya, keteguhan papan partikel tandan kelapa sawit atau kekuatan untuk menahan beban sehingga dapat kembali ke bentuk semula tanpa rusak mencapai 111-200,49 kg/cm2. Nilai itu lebih tinggi daripada SNI papan partikel yang mewajibkan nilai kelenturan di atas 100 kg/cm2. Elastisitas papan partikel 1.809,66-4.131,17kg/cm2, di atas nilai SNI minimal yang hanya 100 kg/cm2.

Keteguhan rekat alias kemampuan ikatan antarpartikel tandan kelapa sawit berkisar 6,20-8,10 kg/cm2; standar SNI 6 kg/cm2. Kuat pegang sekrup alias kemampuan papan untuk manahan sekrup sebagai pengikat sebesar 49,00 kg. Itu lebih tinggi 9 kg dibandingkan SNI yang mencapai 40 kg.

Menurut Dr Siswanto setiap 1 m2 papan partikel hanya butuh 3-5 kg tandan kosong kelapa sawit. Sedangkan jika dari batang kayu kelapa sawit, paling tidak menghasilkan 0,3 m2 papan partikel. Jika dalam 1 ha kebun sawit menghasilkan 70 ton kayu kelapa sawit kering, berarti bisa diperoleh 35 m3 papan partikel dengan kerapatan 0,6 kg/dm3.

Dengan memanfaatkan limbah kelapa sawit, nilai tambah untuk pabrik pengolahan kelapa sawit bakal meningkat. Selain itu, limbah tak lagi menjadi masalah yang mencemari lingkungan. (Vina Fitriani/Peliput: Faiz Yajri)

Sang Pembebas Sindrom Tentara

Dua tentara di medan laga tak mampu bangun setelah duduk dan meletakkan ransel dari punggung. Hasil pengecekan dokter, jumlah protein pada sumsum otaknya meningkat tanpa diimbangi peningkatan sel darah putih. Telapak tangan sulit dikepalkan. Itulah penyakit sindrom guillain-barre. Sebutan penyakit itu untuk menghargai dr Georges Charles Guillain dan dr Jean Alexandre Barre, dokter yang memeriksa si tentara ketika perang dunia pertama berkecamuk.

Penyakit seperti itulah yang diidap Abdul Kohar Zulkarnain. Usianya masih muda, 23 tahun, ketika tubuh Zulkarnain gampang lelah. Wajah dan tangan kanannya kesemutan. Kadang-kadang puluhan jarum seperti menusuk-nusuk sekujur tubuh. Kaki berat untuk melangkah. 'Saya sulit menaiki tangga. Padahal, kamar berada di lantai 2,' katanya. Tiga bulan setelah gejala itu muncul, pada Mei 2007, kaki dan tangan Zulkarnain lumpuh.

Orang tuanya bergegas memeriksakan sulung 2 bersaudara itu. Dokter melakukan tes dengkul dengan mengetukkan palu ke lutut kanan Zulkarnain. Hasilnya, tak ada refleks, sehingga kaki alumnus SMA Negeri 35 Jakarta itu dinyatakan lumpuh. Meski dokter menyarankan agar opname di rumahsakit, tetapi Zulkarnain menolak. Ia rutin mengkonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter untuk mempercepat kesembuhan.

Tiga hari pascakonsumsi obat-obatan itu, Zulkarnain justru mual dan muntah-muntah. Orangtuanya membawa kelahiran 4 Oktober 1983 itu ke Rumahsakit Gandaria, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di sana, ia menjalani pemeriksaan darah, lumbar puncture alias pengambilan air tulang belakang, dan elektromyogram.

Yang terakhir disebut untuk mengevaluasi kondisi saraf tepi motoris dan sensoris. Tujuannya agar jika ada kelainan otak dan saraf, segera terdeteksi. Hasil pemeriksaan menunjukkan, virus menjangkiti otak yang disebut sindrom guillain-barre (SGB).
Infeksi bakteri

Penyakit kelainan otak itu membuat Zulkarnain harus beristirahat total di rumah sakit. Meski Georges Charles Guillain dan dr Jean Alexandre Barre menemukan kunci diagnosis pada 1916, tetapi penyakit itu masih asing. Kunci diagnosis itu baru diketahui setelah 57 tahun penyakit itu ditemukan pertama kali oleh Jean Baptiste Octave Landry. SGB termasuk penyakit langka. Di Amerika hanya 1 orang pasien di antara 100.000 orang. Di Indonesia belum ada data prevalensi pasien.

Menurut dr Satya Hanura, SpS, ahli penyakit saraf di Rumahsakit Jakarta, SGB penyakit langka yang menyebabkan tubuh menjadi lemah dan kehilangan kepekaan. Kaum pria lebih rentan terserang penyakit yang mirip polio itu. Penyebab kerentanan kaum Adam masih menjadi misteri. Namun, yang pasti SGB bukan penyakit keturunan, tidak menular lewat kelahiran, terinfeksi atau terjangkit dari pasien. SGB bisa timbul sepekan atau dua minggu setelah infeksi bakteri Campylobacter jejuni di usus dan tenggorokan.

Gejala SGB berupa kelumpuhan anggota tubuh bagian bawah seperti tungkai kaki, merembet ke atas, hingga menyebabkan gangguan pernapasan dan penurunan kesadaran. Akibatnya, penderita mengalami baal atau mati rasa. Infeksi influenza, saluran pernapasan, dan diare kemudian terjadi. Begitu juga yang dialami Zulkarnain. Untuk mengatasi penyakit itu dokter memberi suntikan imunoglobulin sebanyak 30 kali.

Padahal, biaya sekali suntik Rp3,3-juta. Artinya, Zulkarnain harus menyediakan dana Rp100-juta hanya untuk biaya suntikan. Itu pun bukan jaminan sembuh. Pilihan lain, gamamune yang juga imunoglobulin seharga Rp4-juta-Rp4,5-juta per botol. Obat itu dimasukkan ke dalam tubuh melalui selang infus. Dosisnya tergantung bobot tubuh. Jika bobot tubuh 58 kg perlu 20 botol untuk terapi keseluruhan atau 5 botol sehari.

Karena tingginya biaya pengobatan, dr Dwicahyo SpS justru menyarankan pengobatan alternatif. Konsumsi susu kaya imunoglobulin secara rutin salah satu jalan alternatif itu. 'Efeknya sama,' kata dokter yang saat itu berpraktek di Rumahsakit Gandaria seperti diulangi Zulkarnain. Orangtua Zulkarnain, bergegas mencari kolostrum yang mengandung imunoglobulin. Hari itu juga, susu kolostrum dibawa ke RS Gandaria, Jakarta Selatan, untuk diperlihatkan kepada dokter.
Efek kolostrum

Setelah mengamati susu kolostrum, dokter Dwicahyo SpS mengizinkan Zulkarnain untuk mengkonsumsinya 4 kali sehari. Satu sachet kolostrum dilarutkan dalam segelas air, lalu diminum satu jam setelah mengkonsumsi obat dokter. Hasilnya cukup mengejutkan. Perubahan motorik yang ditandai dengan refleks lutut yang meningkat terhadap ketukan. Sepuluh hari rutin mengkonsumsi kolostrum, ia mampu berdiri dan mulai berjalan sendiri ke kamar mandi.

Padahal, sebelumnya ia menghabiskan waktu di atas tempat tidur. Ia persis orang lumpuh saat itu. Oleh karena itu kemampuan berjalan kembali sangat luar biasa. Dokter juga mengatakan, itu perubahan besar. Sebab, penderita SGB yang dirawat secara intensif perlu waktu 3 bulan untuk mampu berjalan. Pada hari ke-17, Zulkarnain dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang. Ia meninggalkan rumahsakit dengan rasa gembira yang sangat.

Bukan hanya karena mampu berjalan, tapi juga terhindar dari suntikan imunoglobulin yang bakal menghabiskan uang Rp100-juta. Enam puluh kali minum susu kolostrum melenyapkan derita lumpuhnya. Untuk menjaga virusnya berkembang, Zulkarnain kini mengkonsumsi susu kolostrum 1 kali sehari. Dosisnya tetap sama: satu sachet dalam segelas air.

Mengapa kolostrum ampuh mengatasi SGB? Menurut Mira Nirmala, Herbalis Rumah Herbal, kolostrum kaya gizi yang membantu pemulihan suatu penyakit. Tak hanya dalam tubuh, tetapi juga bertanggung jawab atas kesehatan otak.

Hal itu senada dengan hasil penelitian Xiao Li Pan dari Oita Medical University School of Medicine, Jepang. Risetnya membuktikan gangliosida pada kolostrum meningkatkan perkembangan otak secara kognitif, pencegahan alergi, bersifat propilaktik menghadang berbagai racun dari bakteri.

Riset yang meneguhkan keampuhan kolostrum dilakukan oleh Jong Seok Bae dari Seoul Medical Center School of Medicine, Korea. Menurut Jong, pada pasien SGB, jaringan motorik yang seharusnya menghasilkan ganglionsida, justru salah baca dan membuat antiganglionsida. Senyawa itu menggempur jaringan motorik sehingga menyebabkan kerusakan dan kelemahan jaringan otak untuk memberi respon ke otot.

Seperti dilansir Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, Insulinlike growthFactor pada kolostrum berperan sebagai neuroprotektor alias pelindung dan memperbaiki sel-sel saraf rusak. Oleh sebab itu, IgF berpotensi memperbaiki fungsi kognitif dan motorik pasien. Itu dibuktikan oleh Marta Bondanelli, dari bagian Endokrinologi University of Ferrara, Italia. Marta meriset pemberian IgF berdosis 161,8 ?g/dl atau lebih meningkatkan kemampuan fungsi kognitif dan motorik pasien pascaterapi. Itulah yang terjadi pada Zulkarnain. Penyakit 'warisan' tentara yang ia idap itu akhirnya teratasi. (Vina Fitriani).

Tubuh Sehat Berkat Kolostrum

Tubuh Rindah lemah lunglai saat menemani sang Ibunda yang dirawat di rumahsakit. Lama-kelamaan demam tinggi mendera dan keringat terus mengucur. 'Saya mengira rematik mulai kambuh lagi,' kata wanita kelahiran Jakarta itu. Saat itu juga Rindah dibawa ke unit gawat darurat (UGD) rumahsakit yang sama. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan parameter antids-DNA bernilai 1.400 IU/ml, normalnya dari 0-200 IU/ml.

Itu artinya Rindah mengidap penyakit systemic lupus erythematus(SLE) alias lupus. Parameter lain yang menegaskan vonis itu; angka rheumatoid factor lebih dari 800 mg/mol. Normalnya kurang dari 400 mg/mol. Selain itu juga nilai complement C3 dan C4 sebesar 171 ml/dl dan 44,9 ml/dl. Nilai normal: C3, 90-180 ml/dl dan C4, 10-40 ml/dl.

Bertahun-tahun obat diasupnya. Lantaran penyakit lupus menyerang sendi, jalan Rindah tetap tersendat-sendat bak orang lumpuh. Pada 2003, 'Saya berhenti kerja karena malu,' kata mantan pegawai PT Telkom, itu. Setelah itu, tak ada aktivitas yang dilakukan lantaran ia harus menghindari sinar matahari. Setiap hari dihabiskannya di pembaringan.
Kolostrum

Akhir Juli 2007, seorang rekan menyodorkan kolostrum asal sapi. 'Katanya bisa memperbaiki DNA saya yang rusak, penyebab lupus,' tutur Rindah. Wanita kelahiran 3 Juli 1959 itu mengkonsumsinya 2 kali sehari satu sachet. Pagi setelah bangun tidur dan malam sebelum tidur. Hasilnya, terlihat sebulan kemudian. Ia sanggup berjalan tanpa dipapah, duduk tanpa bantalan, berjalan-jalan di luar tanpa payung, dan bermain voli seperti dulu.

Periset Keyser F dalam Current Rheumatology Reports menyebutkan senyawa TNF-a dan hepatocyte growth factor (HGF) meningkatkan sintesis DNA dan protein yang memperbaiki sel-sel penjaga kekebalan tubuh. Pada pengidap lupus, terjadi kesalahan baca DNA yang menyebabkan sel imun justru menyerang tubuh.

Selain itu, 'Kolostrum memiliki nutrisi lengkap dibandingkan makanan maupun obat-obatan apa pun. Dengan nutrisi itu, pasien bisa mendapatkan kondisi lebih baik dibandingkan hanya mengasup obat saja,' kata dr Mariya Mubarika, dokter di Rumahsakit Mulya, Tangerang.
Resep

Itu sebabnya dr Mariya selalu meresepkan kolostrum kepada pasiennya. 'Jika orang sakit hanya makan obat tanpa nutrisi, penyembuhan tak bisa berlangsung cepat,' kata alumnus Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta itu.

Menurut Mariya, ada tiga jenis efek dari mengkonsumsi kolostrum. Yaitu, meningkatkan asupan nutrisi terdiri dari vitamin dan mineral, meningkatkan kekebalan, dan mendorong proses pertumbuhan. Efek paling utama, peningkatan kekebalan. Efek itu terbentuk dari 5 jenis imunoglobulin (Ig) yaitu IgG, IgA, IgD, IgE, dan IgM yang masing-masing memiliki fungsi berbeda.

IgG berfungsi menetralkan toksin dan menyerang kuman patogen yang berbahaya terutama pada usus. Misalnya Escheria coli, Salmonela typhola, Shigela yersenia, mikroba penyebab radang pernapasan atas, radang paru, influenza, dan hepatitis. Imunoglobulin M (IgM) berfungsi mengontrol antibodi, imunoglobulin D (IgD) yang membantu kesehatan bayi baru lahir, dan imunoglobulin E (IgE), membantu terhadap respon alergi. Yang terakhir, imunoglobulin A (IgA), membantu menghalau kuman patogen ke permukaan selaput lendir.
Jantung bocor

Kolostrum tak hanya memperbaiki kondisi pasien lupus. Di Bintaro, Tangerang, M Abiem Fadhila mengidap jantung bocor. Penyakit itu diketahui setelah Abiem berusia satu tahun. Saat itu, bocah kelahiran 15 Februari 2005 itu diperiksa detak jantungnya. Bunyinya tak seperti jantung biasa. Dug, dug, dug, tapi lebih lemah dan tak beraturan.

Atik, sang ibu, mendatangi Mira Nirmala, herbalis Rumah Herba di Bintaro, Tangerang. Atik disarankan memberikan kolostrum dengan dosis 1/6 sachet, 3 kali sehari. Hasilnya, jantung Abiem berirama lebih teratur dan bisa bermain lebih lama tanpa terlihat lelah dan pucat. Dokternya juga menyetujui konsumsi kolostrum.

'Yang diperlukan Abiem, pangan kaya zat pertumbuhan, vitamin, dan mineral. Dengan begitu, sel-sel bakal berkembang dan memperbaiki yang rusak,' kata Mira Nirmala. Yang paling berpengaruh yaitu vitamin B1 dan B2 yang bekerja memperbaiki sel jaringan rusak, serta vitamin B12 yang membantu pertumbuhan sel dan meningkatkan stamina.

'Kakak saya yang terkena kanker nasofaring juga lebih baik kondisinya setelah mengkonsumsi kolostrum,' kata Edi Candra, produsen Gold Colostrum. Kolostrum itu didapat setelah diresepkan dokternya di Mount Elizabeth Hospital, Singapura. Khasiat antikanker kolostrum telah diteliti oleh Dr Tokuyama dari Cancer Research Institute, Universitas Kanazawa, Jepang. Riset itu membuktikan kolostrum sapi mengandung TgF-B bersifat antiinflamasi yang menekan unsur sitoksik dan menghalangi 75% pertumbuhan sel kanker atau osteosakoma.
Diresepkan

Di Indonesia pun kolostrum mulai diresepkan. Di Tulungagung, Jawa Timur, ada dr Setiyo Hendianto, dr Agnes Sentosa (Makassar, Sulawesi Selatan), dr Irene (Pematangsiantar, Sumatera Utara), dr Mahili Citra (Lubukpakam, Sumatera Utara), dan dr Indriyati Arman (Padang, Sumatera Barat).

'Kolostrum memang sudah dipercaya dokter sejak ditemukan oleh dr Albert Sabin pada 1950,' kata dr Mariya Mubarika. Penemu vaksin polio itu menganjurkan kolostrum sapi untuk anak-anak sebagai peningkat imunitas tubuh terhadap virus polio dan rheumatoid artitis. Pascapenemuan oleh Albert Sabin, berbondong-bondong periset melakukan penelitian.

Salah satunya Ginjala V yang dilansir oleh Journal of Immunoassay. Ia menyebutkan 2 faktor pertumbuhan TGF-A dan B serta insulin-like growth factors 1 dan 2 memiliki sifat memperbaiki otot dan tulang rawan. Sifat lain mendinginkan pembengkakan penyebab rematoid arthitis alias peradangan sendi.

Awalnya kolostrum disalurkan farmasi dalam bentuk obat yang bisa diresepkan. Seiring waktu, sekarang kolostrum bisa diperoleh melalui jaringan multi level marketing. Sekadar menyebut contoh, Gold Colostrum, Qolostra, Elken, Nutricicle, dan Naco. 'Hampir semua yang beredar berasal dari Selandia Baru dan dikemas di Malaysia,' kata Edi Chandra. Kolostrum itu dijual dalam bentuk bubuk dan juga kaplet. 'Lebih mudah memasarkan lewat jaringan multilevel, konsumen lebih mengerti,' kata Abdulah Masrur, importir kolostrum dari Selandia Baru di Jakarta.
6 jam

Kolostrum kini menjadi suatu kebutuhan. Jika dikonsumsi secara rutin, membantu organ sehat berfungsi baik, dan penyakit pun enggan mendekat. 'Kadar kolostrum yang baik untuk diasup 1.000-2.000 mg per hari, jika memiliki penyakit bisa dilipatgandakan 2-3 kali,' ujar dokter Mariya. Namun, tak sembarang kolostrum yang berkhasiat. 'Hanya hasil pemerahan 6 jam pertama yang tinggi kadar gizinya,' kata Dedi Hambali dari Verentia Inti Cipta Alami, importir kolostrum Amerika.

Menurut Dedi, kolostrum yang diambil setelah 6 jam kadar protein, kasein, dan albuminnya sudah berkurang. Sebaliknya, jumlah lemak dan laktosa penyebab kegemukan meningkat tajam. Oleh karena itu, pilih kolostrum yang murni dan bergizi tinggi serta mampu menjaga benteng pertahanan tubuh. (Vina Fitriani).

Cegah Lahan Jadi Gurun Pasir

Lahan 10 ha itu sungguh merana. Jangankan pohon, semak pun tak tumbuh. Lapisan top soil sedalam 60 cm musnah sudah akibat penambangan batubara liar. Tanah berlubang-lubang. Bertahun-tahun pascapenambangan ilegal, tanah di Senakin, Kalimantan Selatan, itu dibiarkan begitu saja. Kondisi itulah yang menggerakkan Isroi, SSi, MS, peneliti di Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, mereklamasinya. Ia memberi limbah organik dengan bakteri Trichoderma harzianum, Trichoderma pseudokongii, dan Aspergillus sp.

Lahan 10 ha itu sungguh merana. Jangankan pohon, semak pun tak tumbuh. Lapisan top soil sedalam 60 cm musnah sudah akibat penambangan batubara liar. Tanah berlubang-lubang. Bertahun-tahun pascapenambangan ilegal, tanah di Senakin, Kalimantan Selatan, itu dibiarkan begitu saja. Kondisi itulah yang menggerakkan Isroi, SSi, MS, peneliti di Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, mereklamasinya. Ia memberi limbah organik dengan bakteri Trichoderma harzianum, Trichoderma pseudokongii, dan Aspergillus sp.

Kini dekat lahan itu puluhan pekebun menuai cabai, kacangpanjang, kangkung, mentimun, dan tomat. Tanaman-tanaman itu tumbuh subur. Nasir, pekebun di Desa Pudi, Kotabaru, Kalimantan Selatan, menuai 10 ton cabai dari lahan 1,5 ha pada Juni 2007. Populasi mencapai 20-ribu tanaman/ha. Produksi itu memang lebih rendah daripada di Jawa yang umumnya kaya unsur hara. Sekarang di lahan bekas galian batubara itu menjadi sentra komoditas sayuran. Sebagian pekebun juga membudidayakan beragam tanaman perkebunan seperti karet, sengon, dan akasia.

Bahan organik dan mikroorganisme itulah yang berperan penting untuk memperbaiki struktur tanah. Keduanya sohor dengan sebutan pembenah tanah. Maksudnya yang berperan membenahi tanah rusak. Jika pupuk organik hanya mengomposkan bahan-bahan organik secara alami, pupuk hayati mengomposkan bahan-bahan organik dengan bantuan mikroorganisme.

'Mikroba memang salah satu pembenah tanah paling efektif,' kata Isroi. Sebagai pembenah tanah, keistimewaan mikroorganisme dan limbah organik adalah murah, mudah dibuat, dan ramah lingkungan.

Selain itu, mikroorganisme dan limbah organik juga mudah didapatkan ketimbang pembenah tanah lainnya seperti bitumen, fosfat alam, dolomit, gipsum, dan lateks. Setelah mengomposkan limbah pertanian dengan mikroba selama 2 pekan, pekebun dapat memperoleh pembenah. Penggunaannya biasanya diiringi dengan menurunnya pemanfaatan pupuk kimia sehingga terjadi penghematan. Harap mafhum, dengan pembenah tanah struktur dan kesuburan tanah meningkat. Dampaknya, penggunaan pupuk kimia pun menurun.

Setidaknya itulah pengalaman Ahmad Zakaria, petani padi di Sulihasih, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lima tahun lalu, ketika belum memanfaatkan pembenah tanah, pria 75 tahun itu rutin menebarkan 300 NPK per ha. Sekarang, ia hanya memberikan 75 kg sehingga terjadi penghematan Rp506.250 bila harga sekilo NPK Rp2.250. Menurunnya volume pupuk kimia itu memang tak langsung, tapi setelah 3 musim tanam. Ia menurunkan dosisnya 25% setiap musim. Yang menggembirakan, meski volume pupuk menurun, tetapi produksi justru meningkat.

Itulah yang dirasakan Zakaria. Sejak 2002, ia memanfaatkan pembenah tanah kompos yang dibuat dengan memfermentasi jerami dengan bantuan mikroba. Untuk luasan 150 ha, ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) itu menambahkan 1,050 ton pembenah tanah. Hasilnya, ia menuai padi minimal 8 ton per ha. Saat belum menggunakan pembenah tanah, produksi paling banter hanya 6 ton per ha. Ia memang harus mengeluarkan biaya tambahan Rp13.125.000 untuk belanja pembenah tanah. Namun, peningkatan produksi 3 ton/ha masih menguntungkan.
Beragam

Menurut Isroi, 'Dibandingkan dengan pupuk kimia, pupuk hayati hasilnya memang lebih lambat.' Itu yang menyebabkan pekebun tak sabar ingin melihat reaksi pembenah tanah secepat mungkin. Pantas, mengubah kebiasaan pekebun untuk mengganti pupuk kimia menjadi pupuk mikroba, bukan hal gampang.

Ketika subsidi pupuk dicabut pada 2004, banyak pekebun tertarik menggunakan pembenah tanah. Di seluruh provinsi tercatat 202 desa menjadi bagian Prima Tani, yaitu desa yang menggunakan pupuk organik sekaligus mikroba. Kini, jumlahnya bakal ditingkatkan menjadi 10.000 desa.

Saat ini di pasaran tersedia beragam pupuk mikroba. Sekadar menyebut contoh ada Promi, Puja 168, Amino Organik, Lantagar, Hidrolisat Sampi, Grow Quick, Golden Guano, Rite Grow, Orgadec, Emas, Riposan, dan Biokompos. Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI juga menyediakan pembenah tanah berupa mikrosa Glomus aggregatum.

IndoRaya Mitra Persada yang memproduksi Puja 168 memanfaatkan buah-buahan dan sayuran segar sebagai bahan baku. 'Makanya pupuk Puja bisa diminum,' kata Joselito G Fransisco, general manager PT IndoRaya Mitra Persada. Sedangkan Ayub Pranata di Lembang, Bandung menggunakan ikan gabus, lele, dan belut yang kaya protein sebagai bahan baku pupuk mikroba Biosugih Tani.

Beberapa mikroba yang banyak dimanfaatkan sebagai pembenah tanah antara lain Trichoderma pseudokongii, melindungi tanaman dari serangan penyakit; rhizobium, penambat N udara; Bacillus sp dan Pseudomonas sp, pelarut fosfat; Metarrhizium aniopliae, mengendalikan larva Orycytes rhinoceros hama kelapa sawit; dan Lactobacillus sp pencegah busuk akar. Meski jenis beragam, tetapi, semua mikroba memiliki metode kerja yang sama,' kata Joselito.

Para makhluk supermini itu menguraikan elemen pupuk ke bentuk ion yang mudah diserap tanaman. Pada tahap itu suhu tanah mempengaruhi tingkat kegiatan mikroba. Mikroba thermofilik hanya bekerja jika suhu tanah berada di atas 80oC. Setelah itu terjadi fase osmosis, elemen nutrisi yang telah terurai oleh mikroba bergerak ke tempat yang rendah nutrisi.

Kemudian di fase hidrolisis air, mikroba berinteraksi dengan pupuk serta menguraikan kandungan pupuk dan melepaskannya ke dalam tanah. Dengan aplikasi pupuk mikroba itu, tanah menjadi lebih subur lantaran memiliki hara lebih tinggi dibanding sebelumnya.
Jadi padang pasir?

Di Indonesia, pembenah tanah tergolong baru, mulai dikenal pada 2002. Padahal, para pekebun di Kalifornia, Amerika Serikat, akrab dengan pembenah tanah sejak 1973-1974. Ketika itu tanah di negeri Paman Sam itu selalu diolah intensif sehingga berubah strukturnya. 'Jika datang angin, butir-butir tanah itu bertaburan mirip sekali dengan padang pasir,' kata Dr Achmad Rahman, peneliti Balai Penelitian Tanah, Bogor yang alumnus Missouri University, Amerika Serikat, itu. Kondisi di Indonesia saat ini tak jauh berbeda.

'Hasil penelitian membuktikan bahan organik di semua daerah di Indonesia kurang dari 2%,' kata Achmad. Tanah di Indonesia memang sudah seharusnya dibenahi secepatnya. 'Jika tidak, bakal berubah menjadi padang pasir yang tak bisa ditumbuhkan apa pun,' kata Isroi. Contoh, lahan hasil pengurukan penambangan batubara yang miskin unsur hara, tanah asam, dan minimnya bahan organik di Kalimantan. Hampir tidak ada biota hidup di tanah bekas penambangan batubara itu.

'Di tanah bekas penambangan, permukaannya telalu kering kerontang atau over burden,' kata Isroi. Hal itu disebabkan akar tanaman anggota famili Leguminoceae yang ditanam di tanah bekas penambangan batubara hampir tidak ditemui adanya bakteri rhizobium penyubur tanah. Lahan batubara pun gundul.

Pembenahan tanah suatu keharusan jika tidak ingin produksi terus melorot, sementara biaya kian menjulang. 'Tanah tak pernah dibenahi, produktivitasnya turun,' kata Dr Ir Suwardi, periset Depertemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Institut Pertanian Bogor. Jika tidak dipelihara dengan baik, pekebun tinggal menunggu dentang lonceng kerusakan.

Tanah rusak berarti tanah kehilangan fungsinya karena eksploitasi terus-menerus, pencemaran, atau penggenangan. 'Selain memperbaiki pH dan kandungan tanah, pembenahan juga harus dilakukan dengan mengatur irigasi, drainase, dan juga kemiringan lahan,' kata Prof Dr Syekhfani, periset Jurusan Tanah, Universitas Brawijaya, Jawa Timur. (Vina Fitriani/Peliput: Argohartono A.R, Lani Marliani & Nesia Artdiyasa)

Kebal Karena Herbal

Ritual ini senantiasa terulang di ruang makan keluarga Maman Suryaman. Wiraswastawan di Bogor, Jawa Barat, itu mengambil sejumput daun pegagan kering dari stoples. Ia menuang air panas ke dalam cangkir berisi daun. Cairan berubah warna menjadi kecokelatan. Maman meneguknya hangat-hangat.

Kebiasaan itu terpelihara sejak lima tahun silam. Sejak itu pula Maman selalu bugar. Pria 45 tahun itu praktis tak pernah berhubungan dengan dokter dalam kurun waktu itu. Pegagan Centella asiatica memang berkhasiat sebagai imunomodulator alias membangun sistem kekebalan tubuh. Anggota famili Apiaceae itu mengandung senyawa asiatisida, thankunisida, medekassosida, brahmosida, asam madastik yang bersifat sebagai imunomodulator.

Menurut Dr Suprapto Maat dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, khasiat itu juga diperoleh dengan merebus 30-60 g pegagan segar dalam 3 gelas air sampai mendidih dan tersisa segelas. Larutan itu diminum sekaligus. Frekuensi konsumsi 3 kali sehari. Di India pegagan lazim dimanfaatkan sebagai tonik otak. Khasiat lain, untuk mengatasi tuberkulosis kulit dengan cara memborehkan lumatan daun di atas bagian kulit terserang.
Antitifus

Selain pegagan, tumbuhan yang berkhasiat sama adalah sambiloto. Yang berjasa membangun sistem kekebalan tubuh adalah senyawa aktif antara lain andrografolida, neoandrografolida, deoksi andrografolida, andrografosida, deoksi andrografosida, dan ninandrografolida.

S Fry dari Departemen Biologi, University of Southern Queensland, Australia, menyatakan sambiloto memiliki efek antitifus. Ia menguji praklinis dengan melibatkan puluhan tikus yang diinjeksi Salmonella typhimurium, penyebab tifus. Andrographis paniculata mampu meningkatkan antibodi secara spesifik terhadap salmonella. Senyawa aktif dalam sambiloto merangsang sel menghasilkan sistem kekebalan imunoglobulin G dan interferon gamma yang mampu mengenyahkan salmonella.

Untuk memperoleh khasiat itu, Lukas Tersono Adi dari Herbacure Center, Tangerang menyarankan untuk mengkonsumsi 3-5 lembar daun yang digerus dan dicampur satu gelas air. Ramuan itu terlarang bagi pengidap darah rendah lantaran sambiloto juga bersifat hipotensif alias penurun tekanan darah.
Makrofag

Bagaimana sistem kekebalan tubuh dibangun? Dalam sel-sel makrofag terjadi pertempuran jarak dekat untuk melawan infeksi penyakit akibat serangan virus dan bakteri. Kondisinya mirip pasukan infantri yang dilengkapi dengan meriam untuk melawan musuh. Selain bertempur, sel-sel makrofag juga bertugas sebagai unit intelijen atau agen rahasia. Mereka menyimpan sebagian potongan tubuh musuh yang dikalahkan.

Untuk apa? Potongan tubuh itu untuk mengenali musuh dan meneliti ciri-cirinya. Setelah itu makrofag memberikan informasi penting itu kepada unit telik sandi lain, yakni sel T-messenger. Bila musuh yang dihadapi lebih kuat, barisan pertahanan alias makrofag mengeluarkan senyawa khusus. Senyawa itu bernama pirogen, semacam alarm tanda bahaya.

Pirogen mengirimkan sinyal tanda bahaya ke otak dan merangsang pusat peningkatan demam di kepala. Selanjutnya, otak akan menghidupkan tanda bahaya di dalam tubuh dan menyebabkan demam, batuk, atau bersin. Oleh sebab itu, pasien demam tinggi secara alami akan membutuhkan istirahat. 'Dengan beristirahat, energi yang dibutuhkan tentara pertahanan dalam tubuh tidak dihabiskan oleh unsur tubuh lain,' kata Prof Dr Sumali Wiryowidagdo, farmakolog Universitas Indonesia.

Saat beristirahat, sel-sel B memproduksi senjata yang lebih baik daripada senjata yang digunakan musuh. 'Untuk memproduksi senjata yang lebih canggih daripada musuh, sistem kekebalan tubuh secara alami memiliki pengetahuan dan kemampuan mirip memproduksi kunci dengan jutaan jenis gembok,' kata Drs W Djarot Sudiro, ahli tumbuhan obat di Poli Obat Tradisional, RS Soetomo, Surabaya.

Selain itu, peningkatan kekebalan tubuh juga merupakan hasil penambahan energi atau melambungnya kadar haemoglobin. Beberapa herbal yang berperan seperti itu antara lain kapulaga, buah merah, mahkota dewa, dan kunyit.

Jintan hitam yang setahun terakhir sohor juga herbal pembangun kekebalan tubuh. 'Orang Timur Tengah turun-temurun memanfaatkan jintan hitam untuk meningkatkan daya tahan tubuh,' kata Suprapto. Itu berkat jasa baik 58% asam lemak esensial, termasuk omega 3 dan 6 yang terkandung dalam tumbuhan anggota famili Ranunculaceae itu. Keduanya membentuk hormon prostaglandin yang memperkuat daya tahan tubuh.
Cukup nutrisi

Bukti ilmiah khasiat jintan hitam sebagai imunomodulator dilakukan A. K. Y. Daoud dari Jordan University Science and Technology, Yordania. Ia memberikan 40 mg/100 ml ekstrak jintan hitam pada tikus dan sebagai kontrol tikus tidak diberikan jintan hitam sama sekali. Pekan ke-2 dan ke-3 pascakonsumsi, ia menghitung jumlah white blood cell count dan penanda kekebalan tubuh IgM dan IgG. Hasilnya, jumlah IgG dan IgM secara signifikan lebih tinggi pada pekan ke-1 dan ke-3. Dengan peningkatan kadar imunoglobulin dalam darah, jintan hitam terbukti sebagi peningkat kekebalan tubuh. Pada manusia juga bisa diperoleh jika rutin mengkonsumsinya setiap hari.

Menurut Lina Mardiana, herbalis di Yogyakarta, 'Konsumsi herbal hanya sebagai suplemen.' Sistem imun tetap optimal jika menerapkan pola hidup sehat antara lain: kecukupan nutrisi, olahraga cukup, tidak stres, dan menghindari lingkungan yang dapat mengakibatkan sakit. (Vina Fitriani/Peliput: Nesia Artdiyasa & Lastioro A Tambunan).

Padi Hibrida Solusi Tingkatkan Produksi

Sebagai kepala desa, Haryanto sebetulnya tak perlu bersusah payah menggarap sawah. Tanah bengkok yang digarapnya berkali-kali ditawar pengusaha di Surakarta. Jika dijual, harga lahan 5,2 ha itu mencapai Rp62,4-juta.

Haryanto yang menjabat kepala Desa Jati, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah sejak 2007 itu menolak. Pria 41 tahun itu memilih menggarap sawah bengkok. Ia menanami lahan di ketinggian 600 dpl itu dengan padi. Pada November 2007 ia menuai 57,2 ton dari lahan 5,2 ha. Artinya produksi mencapai 11 ton/ha. Bandingkan dengan produksi rata-rata padi di Indonesia yang cuma 4 ton sehektar.

Yang ditanam Haryanto memang bukan padi biasa. Pria kelahiran 9 Juni 1967 itu membudidayakan padi hibrida. Semula Haryanto enggan menggunakan benih hibrida. Alasannya, harga benih mahal, 3 kali lipat benih padi biasa, berkisar Rp30.000 - Rp50.000 per kg. Harga benih inbrida rata-rata Rp4.000/kg. Namun, tawaran hasil panen yang menjulang mem-buat Haryanto tergerak menanam padi hibrida.

Ia menghabiskan 15 kg benih padi atau total Rp450-ribu/ha. Sebagai ujicoba Haryanto hanya menanam di lahan seluas 1,5 ha. Empat bulan berselang, Haryanto kaget ketika hasil panennya 9,8 ton gabah per hektar. Padahal, warga di sekitar yang menanam padi lokal hanya menuai 8 ton/ha.
Untung tinggi

Bangga dengan hasil panennya, Haryanto menanami seluruh lahannya dengan padi hibrida arize. Menurut Haryanto biaya produksi padi hibrida Rp4-juta; padi biasa Rp3-juta per ha. Namun, keuntungan menanam padi hibrida lebih tinggi. Sebab, selain produksinya tinggi, harga jual padi hibrida pun Rp300 lebih tinggi dibanding padi biasa yang berharga Rp2.000/kg gabah kering giling.

Ketika lahan 5,2 ha ditanami padi hibrida, Haryanto semakin terkagum-kagum karena memanen 11 ton/ha. Saat itu Haryanto mengantongi laba bersih lebih dari Rp80-juta dari penjualan gabah hasil panen. Duit itu sebagian digunakan untuk membeli sebuah mobil dan sebagai modal bertanam padi kembali.

Keuntungan menggunakan padi hibrida bukan milik Haryanto semata. Di Desa Sleman, Jatibarang, Indramayu, misalnya, Koswara juga membudidayakan padi hibrida. Musim panen Mei 2007, dari lahan ujicoba padi hibrida seluas 100 m2 Koswara memperoleh 7 kuintal. Itu berarti 5 kuintal lebih rendah dibanding padi lokal yang ditanamnya. Oleh sebab itu, ia enggan menanam padi hibrida. Namun, tawaran menanam padi hibrida jenis lain meluluhkan hatinya. Awal musim tanam 2008, Koswara kembali menanam padi hibrida. Hasil panennya menjulang hingga 15 ton/ha.

Koswara membutuhkan 15 kg benih padi hibrida untuk setiap hektar. Ia mem-beli benih seharga Rp36.000/kg. 'Total biaya benih berikut pupuk Urea 250 kg/ha dan TSP 200 kg/ha Rp4,5-juta/ha,' kata Koswara. Namun biaya yang lebih tinggi Rp500.000/ha itu - dibanding menanam padi lokal - diimbangi dengan produksi yang jauh lebih tinggi.

Sebanyak 15 ton gabah itu dijual ke pengepul dengan harga Rp1.800/liter. Itu artinya omzetnya mencapai Rp27-juta. Jika dikurangi dengan biaya produksi, keuntungannya mencapai Rp22-juta/ha. Nilai itu lebih tinggi dibandingkan pen-jualan panen padi inbrida. Dengan panen 7 ton/ha, keuntungan yang diperoleh hanya Rp10-juta.
Rumahmakan jepang

Lain lagi dengan Salamun di Dampit, Malang, Jawa Timur, awalnya ia sulit menjual beras hibrida. Padahal, hasil panennya membubung 6,5 ton lebih tinggi. Padi hibrida 12 ton, padi inbrida 5,5 ton/ha. Namun, 'Di sekitar Malang, masyarakat lebih suka beras pera dibandingkan beras pulen,' kata Salamun. Sementara padi hibrida intani 2 yang ditanamnya berkarakteristik pulen, otomastis kurang laku.

Untungnya, kerabat Salamun ada yang sedang mencari beras pulen untuk dipasok ke rumahmakan Jepang. Hingga satu tahun terakhir ia rutin memasok 3 rumah-makan jepang di Surabaya. Harganya pun jauh lebih tinggi Rp7.500; beras biasa Rp4.500/kg. Dengan begitu, omzetnya mencapai Rp90-juta. 'Padahal, biaya produksi menggiling gabah menjadi beras sama saja dengan gabah padi lokal, hanya Rp500/kg,' ujar Salamun.

Paijan di Desa Kurungrejo, Prambon, Nganjuk, Jawa Timur, juga mengeruk untung tinggi dari penanaman padi hibrida. Awal 2008, ia memulai mengolah tanah untuk ditanami padi hibrida intani 2 berkat saran kerabat. Setelah 111 hari menanam, hasil panennya 12,73 ton/ha.

Sebelumnya ia hanya memanen padi inbrida sebanyak 9 ton/ha. 'Padi hibrida memang menguntungkan: produksi lebih tinggi, panen lebih cepat, dan beras dijual lebih mahal,' kata Paijan. Meski begitu, menurut Paijan selama penanaman dan penggudangan mesti lebih hati-hati terhadap hama, terutama wereng cokelat.
Hama

Menurut Dr Satoto, pemulia tanaman di Balai Tanaman Padi, Sukamandi, Subang, Jawa Barat, cara mengatasi wereng dengan strategi pengelolaan hama dan penyakit terpadu. Antara lain: menggunakan varietas padi hibrida tahan hama atau penyakit, menggunakan bibit sehat, menerapkan pola tanam yang sesuai, rotasi tanaman seperti padi-kedelai/kacang hijau, pembersihan lapangan terhadap gulma yang biasanya dijadikan vektor hama dan sumber penyakit, pemupukan sesuai kebutuhan tanaman, penerapan irigasi berselang, menggunakan lampu perangkap untuk pengendalian ulat grayak, dan meningkatkan peran musuh alami seperti laba-laba.

Bila terjadi serangan penyakit kresek, maka sawah perlu didrainase agar tidak terjadi genangan air di petakan. Kelembapan tanah berkurang, sehingga jamur atau pun mikroorganisme penyebab penyakit tidak berkembang pesat.

Padi hibrida memang diutamakan untuk meningkatkan produktivitas. 'Padi hibrida yang diloloskan pemerintah, tingkat produktivitasnya minimal satu ton lebih tinggi daripada padi inbrida,' kata Satoto. Jadi, untuk ketahanan hama wereng tidak diutamakan. Ada 31 jenis padi hibrida yang telah diloloskan oleh pemerintah, antara lain hibrindo 1, hibrindo 2, intani 1, intani 2, miki 1, miki 2, miki 3, long ping pusaka 1, hibrida long ping pusaka 2, batang kampar, dan batang samo.

'Masing-masing varietas memiliki ciri yang berbeda,' kata Satoto. Miki 1, miki 2 dan miki 3 asal Jepang itu, memiliki potensi hasil 4,5 - 7 ton/ha dan agak tahan terhadap penyakit hawar daun. Yang paling utama tekstur nasinya pulen sehingga miki dikhususkan untuk nasi di restoran jepang. Terutama miki 2 yang mengandung kadar amilosa 19,7%.

Umur panen miki sekitar 95 - 102 hari kecuali miki 3 dipanen pada umur 83 - 107 hari. Sedangkan hipa 3 hasil rakitan Balitpa yang dikembangkan Syngenta dengan nama synddy memiliki karakteristik: tinggi tanaman 86 - 95 cm, kadar amilosa 24,7%, bobot 1.000 butir padi mencapai 23,5 - 25 g, dan agak tahan terhadap WBC, HDB strain IV dan VIII. 'Rata-rata potensi hasilnya 8,5 - 9 ton/ha.

Dengan tingginya produksi padi hibrida, banyak petani meraup untung besar. Keuntungan bakal berlipat jika harga benih lebih murah. Menurut Dr Satoto, mahalnya benih disebabkan produksi benih minim. Saat ini, rata-rata produksi benih berkualitas bagus hanya 1 ton/ha. Seandainya dapat ditingkatkan menjadi 2 ton/ha, otomatis harga benih bisa turun. Harga benih padi hibrida sekarang masih berkisar Rp40.000 - Rp50.000/kg. Hal itulah yang kini sedang diusahakan oleh para peneliti. (Vina Fitriani)

Awet Muda Berkat Jamur Abadi

Nama ilmiahnya Ganoderma lucidum. Ganos berarti cemerlang dan dermo bermakna kulit. 'Ganoderma berarti kecemerlangan kulit yang istimewa,' kata dr Dripa Sjahbana M. Kes, pakar kesehatan dari Universitas Airlangga, Surabaya. Itu sebabnya kaisar Shi Huang Tie (259-210 SM) mengkonsumsi ling zhi setiap hari agar awet muda. Dua ribu tahun kemudian, fakta itu terungkap, ling zhi mengandung senyawa antipenuaan.

Penemu senyawa itu adalah Chung Chee-Keung, peneliti dari Universitas Hongkong. Ia mengecambahkan spora jamur Ganoderma lucidum berukuran 10-12 mikrometer. Dengan metode supercritical fl uid-carbon dioxide bersuhu 32-45oC, dihasilkan senyawa antipenuaan. Senyawa berupa polisakarida itu mirip krim transparan dan tak berbau saat diuji ke kulit manusia. Efeknya terbukti melembutkan kulit, menurunkan jumlah keriput, menurunkan pembengkakan, mencerahkan warna kulit, dan mengurangi iritasi.

Xie Shaoqiong dari Departemen Dermatologi, Second Military Medical University, China meyakini efektivitas larutan ganoderma sebagai antipenuaan. Xie menguji coba ke sel HaLa keratinosit yang berhubungan dengan pertumbuhan sel kulit dan penuaan. Ia merendam sel kulit dengan polisakarida asal ling zhi. Sel kemudian diekstrak dengan larutan trizol untuk melihat DNA (deoxiribonucleic acid) dan RNA (ribosanucleic acid) yang dipindai komputer. Hasilnya, dari 18.346 gen yang diteliti, polisakarida ling zhi mampu meningkatkan pertumbuhan sel dan melawan efek penuaan.
Melanin

Riset Kenji Sakamoto dari Sakamoto Corporation, Jepang meneguhkan khasiat ling zhi. Kenji menemukan senyawa ergosteron dan ganoderol B menekan sintesis melanin pada sel melanoma kulit. Dengan konsentrasi 2 ml, produksi melanin 75% turun. Itu diperoleh setelah mengkultur sel kulit yang memproduksi melanin pada piring kaca. Ekstrak ganoderma diberikan dan diinkubasi selama 3 hari. Hasilnya, kulit menjadi lebih cerah dalam satu minggu.

Saat presentasi di Jakarta, Kenji menyarankan menggunakan krim ganoderma untuk menghilangkan bekas luka yang menghitam dan mengeriput agar kembali elastis dan cerah. Selain itu, jika krim ganoderma rutin digunakan berefek menghambat kendurnya elastisitas kulit akibat penuaan.

Menurut dr Erijanti SpKK, pakar kecantikan di Jakarta, 'Wujud penuaan bisa berupa warna kulit yang lebih hitam, berkeriput akibat produksi kolagen dan asam hyaluronat menurun, kusam, bahkan adanya bercak-bercak cokelat kehitaman yang disebut melasma. Bila tidak segera ditangani, bercak-bercak hitam yang umumnya terjadi pada wanita itu bisa makin meluas,' kata dr spesialis kulit dan kelamin itu. Kulit dijaga akan sehat. Kulit sehat menjadi cerminan kondisi tubuh sehat. Sebaliknya, kulit kusam dan kurang bercahaya indikasi kondisi tubuh menua.

Penuaan berarti organ tubuh menjadi kendur dan menurun fungsinya dalam menjalankan metabolisme. Jika begitu, penyakit pun mudah menjangkiti. Yihuai Gao, periset Institut Nutrisi dan Kesehatan Masyarakat, Massey University, Selandia Baru, menyarankan rutin mengkonsumsi ling zhi untuk merawat dan menjaga kekebalan tubuh. Sebab, hasil risetnya menyatakan efek imunomodulator ganoderma diperoleh dari kandungan polisakarida, khususnya ß-D-glucan, protein-ling zhi-8, dan triterpenoid.

Efek zat itu mengaktifk an sel penyebab kekebalan tubuh seperti limfosit, makrofag, dan sel pembunuh alami. Kesimpulan senada diungkapkan Xiao-Ling Zhu dari Departemen Farmakologi, Peking University Health Science Centre, Beijing, China. Uji praklinis pada mencit menunjukkan polisakarida pada Ganoderma lucidum mampu meningkatkan respon proliferasi sel T dan sel B. Kedua sel itu berperan dalam sistem kekebalan tubuh melawan berbagai penyakit akibat penuaan.
Merosot

Manifestasi penuaan paling terlihat pada organ otak. Studi di Amerika Serikat mengungkap susunan otak makin merosot seiring pertambahan usia, meski secara fi sik orang tampak sehat. Perubahan susunan otak itu berakibat terjangkitnya alzheimer. Alzheimer, penyakit degeneratif otak dengan kondisi sel-sel rusak dan mati. Penyakit ini menyebabkan kepikunan atau demensia, terganggunya fungsi-fungsi daya ingat, berbahasa, berpikir, dan berperilaku. Alzheimer menjadi momok kelompok usia di atas 60 tahun.

Alzheimer dapat dicegah dengan mengkonsumsi ling zhi setiap hari sebagaimana dibuktikan Lai CS dan Yuen WH. Periset laboratorium Penyakit Degeneratif pada Jaringan Otak, Th e University of Hongkong itu mengatakan ganoderma efektif untuk pencegahan fungsi otak saat tua yang berefek pada alzheimer. Caranya dengan menekan laju penurunan densitas sinaptik protin yang bertugas dalam regenerasi otak. Penurunan jumlah itu diakibatkan beta amiloid.

Radang sendi, penyakit lain ketika usia menua. Tanda serangan artritis berupa persendian kaku dan nyeri apabila digerakkan. Persendian yang sakit berwarna kemerah-merahan, demam, dan kelelahan yang menyertai rasa sakit pada persendian. Li EK dari The Chinese University of Hongkong, membuktikan ling zhi menghambat radang sendi.

Ia meneliti 32 pasien radang sendi yang mengkonsumsi 4 g Ganoderma lucidum; 33 orang lainnya mengkonsumsi pil kosong selama 24 minggu. Hasilnya, intensitas nyeri pasien yang mengkonsumsi ganoderma berkurang. Itu juga telihat pada penanda pembengkakan interleukin plasma 18 kali lebih rendah.
Antidiabetes

Selain urusan kulit, ling zhi terbukti mengatasi diabetes mellitus seperti hasil riset yang dilakukan Hui Na Zhang dari Departemen Farmakologi, Peking University, China. Zhang memberikan ekstrak ling zhi terhadap tikus normal selama 7 hari dengan konsentrasi 50 mg, 100 mg, dan 200 mg/bobot tubuh. Setelah 8 jam pemberian ekstrak ling zhi yang terakhir, tikus diinjeksi 60 mg/kg aloksan, peningkat kadar gula darah.

Dua puluh empat jam kemudian, pankreas tikus diambil. Pada tikus normal kadar gula darahnya 5,57 mmol/L dengan jumlah insulin 14,36 mIU/L. Tikus yang diinjeksi aloksan kadar gula darah melonjak menjadi 26,36 mmol/L dan jumlah produksi insulinnya turun menjadi 8,46 mIU/L.

Tikus yang diberi ling zhi sebanyak 50 mg dan 100 mg/bobot tubuh selama 7 hari, kadar gula darahnya tetap mirip tikus diabetes. Kadar gulanya 23,36 mmol, dan 22,39 mmol/L dengan jumlah insulin 9,31 mIU/L dan 9,29 mIU/L. Sedangkan tikus yang diberi ling zhi 200 mg/bobot tubuh, kadar gula darahnya rendah yaitu 15,09 mmol/L dengan produksi insulin tinggi yaitu 11,83 mIU/L.

Ganoderma menurunkan serum glukosa dan meningkatkan pelepasan insulin pada pankreas. Penelitiannya menandakan ganoderma bersifat hipoglikemik dengan mekanisme aktivitas pelepasan insulin melalui daur kalsium ke sel beta pankreas. Itu terlihat dari jumlah yang insulin yang dihambat oleh kedua asam tadi. Yang lebih penting, ling zhi juga mengandung antioksidan untuk mengatasi radikal bebas. Menurut Chung Chee-Keung, periset Fakultas Kedokteran, The University of Hongkong, antioksidan dalam ling zhi berupa superoksida dismutase (SOD) yang mengikat radikal bebas. Pemberian 0,5-10 gram ekstrak ling zhi cukup meningkatkan aktivitas SOD sekaligus testosteron. Itulah sebabnya konsumsi ling zhi sekaligus mengurangi sindrom menjelang masa andropause seperti pegal-pegal, anoreksia, jantung berdebardebar, iritasi, depresi, dan impotensi. Sekali makan ling zhi, tubuh terjaga dari penyakit dan menunda penuaan. (Vina Fitriani).

Dr Bayu Krisnamurthi MSi 'Untuk Komersial, Tak Mungkin'

Bagai laron beterbangan pada musim pancaroba. Begitulah kemunculan produsen bioetanol skala rumahan dalam setahun terakhir. Komoditas kuno yang sudah diusahakan sejak zaman Singosari atau 700 tahun lampau itu sekarang digeluti banyak produsen. Harap mafhum, cadangan minyak bumi menipis, harga minyak terus membubung, dan besarnya potensi pasar menyebabkan orang berlomba-lomba memproduksi bioetanol.

'Jangan memperhitungkan harga, yang penting produksi dan dipakai sendiri,' kata Dr Bayu Krisnamurthi, Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan mengomentari maraknya produsen bioetanol skala rumahan. Menurut Bayu berkembangnya produsen bioetanol di berbagai daerah, menyebabkan menurunnya biaya energi. Sebab, minyak bumi sebagai bahan bakar utama, produksinya masih terpusat di daerah-daerah tertentu. Dampaknya harga minyak bumi di wilayah yang jauh dari pusat produksi, hampir 2 kali lipat ketimbang harga di daerah lain.

Faktor penambahnya adalah biaya transportasi yang persentasenya cukup tinggi. 'Jika produksinya dari pengolahan sumber daya alam potensial di masing-masing daerah, biayanya pun lebih murah,' kata doktor Sosial Ekonomi Pertanian alumnus Institut Pertanian Bogor itu. Selain menurunkan biaya energi dan memasok kekurangan bahan bakar, produksi bioetanol skala rumahan juga memperluas lapangan kerja sekaligus meningkatkan pemanfaatan bahan nabati. Singkat kata, produksi bioetanol berefek ganda.

Dampak lain? 'Masyarakat ikut membantu meminimalkan pemanasan global. Akibat langsung pemanasan bumi antara lain perubahan iklim yang membuat pola musim tidak menentu sehingga mempengaruhi produktivitas tanaman pangan dan ketersediaan air,' ujar Bayu. Ekonomiskah produsen bioetanol skala rumahan? Apakah bioetanol layak sebagai substitusi bahan bakar? Pria kelahiran Manado 18 Oktober 1964 itu menjawab panjang-lebar persoalan di seputar bahan bakar nabati dalam wawancara dengan reporter Majalah Trubus Vina Fitriani. Berikut petikannya.

Harga minyak bumi di pasar dunia meningkat US$90-US$100 per barel. Seberapa besar dampaknya terhadap perekonomian Indonesia?

Banyak dampaknya. Yang paling terasa adalah subsidi pemerintah terhadap bahan bakar minyak semakin besar. Subsidi untuk minyak tanah antara Rp4.000-Rp5.000 per liter. Nilai itu sangat besar karena konsumsi minnyak tanah sangat tinggi. Peningkatan harga itu juga berdampak pada industri. Industri membeli bahan bakar tanpa subsidi. Artinya, biaya produksi industri bakal meningkat tajam diikuti naiknya harga bahan baku. Demikian juga transportasi udara dan laut yang tidak disubsidi. Harga barang-barang yang menggunakan jasa kedua jenis transportasi itu meningkat tajam.

Bagaimana dengan harga bahan bakar transportasi darat?

Selama disubsidi, harga tak akan berpengaruh banyak. Kenaikan harga BBM akan distabilkan dengan subsidi pemerintah. Jumlah penggunaan BBM juga masih stabil walau jumlah penduduk dan perekonomian meningkat. Namun, harga minyak dunia yang tidak stabil dan kerap melonjak tinggi menyebabkan subsidi semakin tinggi.

Apakah produksi bioetanol dapat menanggulangi peningkatan harga bahan bakar fosil?

Sebenarnya keinginan untuk diversifikasi energi sudah berlangsung lama, bukan hanya sekarang. Dua puluh tahun lalu, para ahli teknologi mengulas bahan bakar nabati dengan alasan kelestarian lingkungan, mengurangi polusi, dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Namun, sejak 2005 muncul alasan kuat untuk melakukan diversifikasi energi itu: naiknya harga bahan bakar minyak bumi di pasar internasional. Harga minyak mencapai US$50-US$60 per barel. Mau tak mau diversifikasi energi menjadi keharusan, bahkan mendesak untuk mengurangi beban biaya energi masyarakat, khususnya rakyat miskin.

Namun, setelah dihitung-hitung biaya untuk memproduksi minyak nabati mencapai US$70-US$80 per barel (1 barel = 158,97 liter, red). Artinya, jika harga minyak dunia lebih rendah daripada US$70, produksi bahan bakar nabati tak lagi layak. Lebih baik menggunakan minyak bumi. Apalagi ada penelitian menyatakan bila seluruh bahan pangan di dunia dikonversi menjadi bahan bakar nabati, tak cukup untuk menggantikan jumlah kebutuhan minyak bumi dunia. Makanya bahan bakar nabati sifatnya hanya mengoplos bahan bakar fosil. Harganya cenderung masih bisa ditolerir, asal pasokannya cukup.

Sekarang bermunculan produsen bioetanol skala rumahan. Ekonomis?

Produksi bioetanol skala rumahan untuk komersial tak mungkin. Kecuali untuk keperluan sendiri. Jika untuk komersial, berapa jumlah yang bisa dipasok oleh produsen? Kalau hanya 10-20 liter tak mungkin bisa dijual ke SPBU yang pasokannya harus 50.000 liter. (Kepada Trubus Ir Yuttie Nurianti, manajer Pengembangan Produk Baru Pertamina mengatakan, 'Pertamina menerima berapa pun pasokan bioetanol dari pihak swasta. Yang penting memenuhi syarat berkadar etanol minimal 99,5%.' red).

Pola pengembangan bahan bakar nabati skala kecil dan menengah menyerap bahan baku yang diproduksi oleh kebun rakyat. Hasil pengolahan skala kecil biasanya dikemas sederhana dan didistribusikan tidak terlalu luas, misalnya satu kecamatan atau satu pulau kecil. Targetnya untuk konsumsi rumah tangga dan mesin-mesin produksi seperti perontok dan penggilingan padi, generator kecil, perahu nelayan, dan mesin pengering tembakau.

Metode semacam itu yang digunakan pemerintah untuk mengembangkan 178 desa mandiri energi?

Cara itu lebih efektif lantaran sebuah desa memiliki potensi untuk menggarap energi sesuai kebutuhannya. Contoh konkret adalah desa nelayan di Ujunggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Karena mahalnya ongkos pengiriman, harga solar Rp8.000 per liter, dari normalnya Rp4.500 per liter. Dengan memproduksi minyak dari biji jarak pagar, harganya mungkin hanya Rp5.000 per liter, lebih rendah dibanding mengambil solar dari daerah lain. Jadi bahan bakar nabati tidak harus dikembangkan secara sentralisasi.

Bagaimana dengan ketersediaan bahan baku?

Ada baiknya jika bahan bakunya berasal dari limbah seperti jerami atau sekam. Jumlahnya melimpah tapi tak dilirik. Padahal, jika dibuat arang briket jadi alternatif batubara atau solar industri. Sekam kini diusahakan menjadi energi listrik di Tabanan, Bali. Pembangunan pembangkit listrik tenaga sekam itu ramah lingkungan, dalam lima tahun mengurangi produksi 12,5-juta ton karbon. Saat ini, juga banyak pabrik sawit mengolah limbah berupa cangkang dan tandan kosong sebagai bahan bakar. Aktivitas itu mensubstitusi 30-40% kebutuhan solar pabrik pengolah kelapa sawit. Itulah fungsinya bahan baku nabati, mensubstitusi kebutuhan sendiri, bukan untuk komersial. Kalaupun bioetanol diberlakukan secara komersial, harus skala besar. Seperti Brasil, mereka mengolah bioetanol tebu dengan skala ribuan hektar.

Mungkinkah bahan baku bioetanol bersaing dengan bahan pangan?

Jika bahan baku bahan bakar nabati berbasis pangan, tentu saja ada persaingan. Di Amerika Serikat sekarang tengah dibangun 100 kilang bahan bakar nabati berbahan bakar jagung. Otomatis, produksi jagung di dunia diperebutkan dan harganya melonjak 30-40%. Banyak pabrik minyak makan asal jagung yang tidak kebagian pasokan. Akhirnya harga minyak makan meningkat. Kondisinya bakal sama dengan singkong. Dulu sebelum tren bioetanol mungkin harganya cuma Rp300 per kg, sekarang melonjak Rp1.000 per kg.

Walau sekarang produksi singkong 150 ton per ha, tetapi produk olahan singkong lain seperti pelet tetap terkena imbas karena kekurangan pasokan sehingga menaikkan harga. Pada akhirnya petani memilih menjual singkong ke pembeli dengan harga tertinggi. Makin berkurang pasokan, harga singkong semakin tinggi. Produksi bioetanol tak lagi layak menggantikan minyak bumi lantaran harga bahan bakunya saja sudah tinggi. Namun, jika dilihat dari ketersediaan pasokan bahan baku, kelapa sawit sumber bahan bakar nabati paling siap. Dari hitung-hitungan keseimbangan energi yang masuk atau keluar dan emisi yang dikeluarkan saat penanaman maupun produksi, kelapa sawit paling bagus untuk bioetanol maupun biosolar.

Bagaimana kontribusi bioetanol di Indonesia pada masa mendatang?

Pemerintah memiliki beberapa arahan kebijakan energi. Salah satu yang terpenting adalah terdapat komposisi berimbang dalam bauran sumber energi Indonesia. Saat ini masih bertumpu pada minyak bumi mencapai 54%, gas bumi 26%, dan batubara 14%. Pada 2025 diharapkan kebutuhan minyak bumi kurang dari 20%, gas bumi lebih dari 30%, batubara lebih dari 33%, batubara yang dicairkan lebih dari 2%, energi baru dan terbarukan (biomas, air, angin, surya, nuklir) lebih dari 5%, dan kontribusi bahan bakar nabati lebih dari 5% dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional. Sayangnya, pasokan bahan bakar nabati saat ini makin berkurang. Lihat saja beberapa SPBU kini mulai menurunkan kadar bioetanol, sebelumnya 5% sekarang cuma 2,5%. Sebab, meski semakin banyak konsumen tertarik menggunakan bahan bakar nabati, tapi pasokannya tetap.***

Dari Timur Menggapai Langit

Sengon itu menjulang hingga 15 meter dan berdiameter 20 cm. Sangat mencolok dibanding ratusan sengon lainnya yang cuma setinggi 8-9 meter dan berdiameter 10 cm. Agus Sumarno, pekebun di Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menanam sengonsengon itu pada saat bersamaan: 2,5 tahun lalu.

Sengon bongsor itu memang bukan varietas biasa. Namanya varietas solomon. Seperti namanya, sengon itu memang berasal dari Kepulauan Solomon, Samudera Pasifik, yang bertanah vulkanik nan subur. Agus mengebunkan 40 varietas solomon pada pertengahan 2005. Di kebun Agus tegakan berdiameter 20 cm dan tinggi 15 meter memang hanya satu pohon. Tiga puluh sembilan pohon lainnya berdiameter 12-18 cm dengan tinggi 11-12 m.

Meski demikian, Agus cukup puas dengan hasil itu. Oleh karena itu, pekebun kelahiran Temanggung 4 Agustus 1961 itu menanam lagi 2.000 bibit solomon pada Januari 2007. Artinya pada Agustus 2008, umur pohon 20 bulan. Ketika Trubus berkunjung ke kebun di ketinggian 500 m dpl itu sengon tumbuh subur. Tinggi pohon rata-rata 12 meter dan berdiameter 12 cm. Bandingkan dengan pertumbuhan varietas lokal pada umur sama, tinggi 10 m dan diameter 9 cm.
Produksi tinggi

Padahal, Agus menanamnya dengan perlakuan sama. Pada awal tanam, ia memberikan 18 kg pupuk kandang per lubang tanam berjarak 3 m x 3 m. Dengan kecepatan tumbuh 2-3 m per tahun, pada umur 7 tahun varietas solomon setinggi 17 m dan berdiameter 30 cm sehingga menghasilkan 2 m3 kayu. Itu berarti produktivitas solomon 3 kali lipat ketimbang varietas lokal yang kini banyak dibudidayakan pekebun.

Solomon yang merupakan benih introduksi itu terbukti unggul dikebunkan di Temanggung. Oleh karena itu, Agus berniat memanfaatkan polongpolong

tua sebagai benih. Sengon mulai berbuah pada umur 4-5 tahun. Langkah itu ditempuh lantaran varietas solomon belum tersedia di tanahair. Dulu Agus memperoleh benih varietas solomon dari Dr Ir Eko Bhakti Hardiyanto, periset sengon dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.

Eko Bhakti Hardiyanto mengimpor benih solomon pada 1992. Harga sekilo benih Rp2,5-juta terdiri atas 20.000-25.000 biji. Harga itu terbilang mahal ketimbang harga benih varietas lokal yang berkisar Rp40.000-Rp50.000 per kg. Menurut Eko Bhakti sangat mungkin untuk memanfaatkan polong solomon sebagai benih. Selain solomon, Agus juga membudidayakan 1.000 bibit varietas morotai.

Saat ini umur morotai 2,5 tahun. Tinggi pohon 12-15 m dan berdiameter 14 cm. Pertumbuhan morotai termasuk bongsor bila dibandingkan dengan varietas lokal. Petani berprestasi se-Jawa Tengah itu memperoleh benih morotai juga dari Eko Bhakti. Pada 2003 Eko dan tim ekspedisi Universitas Gadjah Mada berkunjung ke Morotai, Maluku Utara. Dari sanalah ia mengantongi benih sengon varietas morotai.
Lokal

Varietas sengon asal Maluku itu justru sohor di mancanegara. Sebutannya di negeri orang adalah Falcataria moluccana. Jutaan pohon morotai antara lain dikebunkan di Hawaii, Amerika Serikat. Masyarakat setempat menyebutnya bataiwood atau molucca albizia. Kayunya terkenal sebagai pohon berkecepatan tumbuh sangat tinggi dan menjulang hingga 40 m. Pohon bercabang banyak itu digunakan sebagai peneduh di perkebunan kopi.

Morotai tumbuh baik walau di tanah miskin hara. Adaptasi morotai juga luas, dari dataran rendah hingga ketinggian 1.500 meter dpl. Menurut Muhammad Yamin Mile MSc, periset Badan Penelitian Kehutanan, Ciamis, Jawa Barat, sifat pertumbuhan morotai mirip sengon asal Wamena, Papua, yang cepat. Namun, menurut Yamin pertumbuhan sengon juga dipengaruhi lokasi budidaya, bukan semata-mata faktor genetik.

Penelitiannya menunjukkan pertumbuhan bibit sengon asal Wamena, Papua, lebih rendah dibanding bibit dari Desa Batulawang, Banjar, Jawa Barat. Padahal saat di persemaian, benih asal Wamena memperlihatkan keunggulan pertumbuhan seragam serta penampilan lebih baik dibanding dengan sumber benih lain. Perbedaan pertumbuhan benih asal Wamena itu karena perbedaan ketinggian tempat asal dengan lokasi penelitian.

Sumber benih asal Wamena berada di ketinggian 2.000 m dpl, sedangkan lokasi penelitian di ketinggian 50 m dpl. Perbedaan ketinggian mengakibatkan perbedaan suhu dan kelembapan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Memilih benih pun mesti disesuaikan dengan ketinggian lahan. Benih-benih lokal lain yang termasuk unggul antara lain berasal dari Bogor, Jawa Barat, Purworejo, Jawa Tengah, dan Kediri, Jawa Timur.

Menurut Maman dari Balai Penelitian Daerah Aliran Sungai Citarum-Ciliwung, dari segi varietas, masyarakat tak pernah pilih-pilih. Asalkan perawatan baik, hasil bakal diperoleh. Oleh sebab itu, penanaman sengon harus cermat. 'Jangan asal ditancapkan kemudian ditinggalkan,' kata Maman. Usahakan memberikan pupuk sebagai nutrisi dasar bagi tanaman sengon. Keragaman dalam satu populasi kemungkinan disebabkan perolehan sinar matahari dan jumlah air yang berada di sekitar tanaman.

Riset Kunihiro Seido dari Japan International Coorporation Agency membuktikan varietas lokal asal Bogor, Purworejo, dan Kediri memiliki keseragaman tinggi antarpopulasi. Jika berhasrat mengebunkan sengon, varietas-varietas top itu layak menjadi pilihan: varietas dari timur-morotai dan solomon- atau varietas lokal. (Vina Fitriani/Peliput: Faiz Yajri & Niken Anggrek Wulan)

MS Kaban Harga Sengon Akan Terus Naik

Penghujung Juni 2008 betapa sibuknya Menteri Kehutanan Malam Sambat Kaban. Ia baru saja pulang dari Subang, Jawa Barat, usai kunjungan kerja. Tiba di rumah di bilangan Budiagung, Kabupaten Bogor, ia menyambut puluhan anak yatim. Alumnus Institut Pertanian Bogor itu memang rutin mengundang puluhan anak yatim ke rumahnya. Di sela-sela kesibukan itulah MS Kaban mengemukakan pendapatnya tentang kayu sengon kepada wartawan Majalah Trubus Vina Fitriani. Berikut petikan wawancara itu.

Setahun terakhir popularitas kayu sengon meningkat. Apakah kayu sengon lebih berprospek dibandingkan kayu-kayu lainnya?

Sengon memiliki banyak kegunaan. Daunnya sebagai pakan ternak besar dan ternak kecil. Akarnya menghasilkan bintil atau nodul yang membantu porositas lahan sekaligus menyediakan unsur nitrogen sehingga meningkatkan kesuburan. Yang terpenting karakteristik kayunya sesuai dengan kebutuhan industri. Dibandingkan kayu-kayu lainnya, masa tebang sengon relatif cepat, budidaya mudah , dan tempat tumbuhnya di mana saja. Untuk memasok industri, sengon dapat dipanen pada umur 4-6 tahun. Dengan umur yang sama, kayu lain belum sekuat sengon.

Industri pengolahan kayu dunia juga menerima kayu sengon?

Pasar dunia sangat menerima sengon karena ringan dan hasil budidaya, bukan pengambilan dari hutan. Dunia semakin menghargai kayu hasil budidaya, bukan kayu hasil tebangan dari hutan. Kini, kayu sengon menjadi kebanggaan karena asli dari tanah Indonesia dan mampu menembus pasar dunia. Sengon cocok untuk menggantikan beberapa jenis kayu seperti meranti dan jati. Industri-industri yang dulu menggunakan kayu alam mulai beralih ke sengon. Itu terbukti dengan permintaan sengon yang sangat tinggi dibandingkan 4 tahun silam. Saat ini harga kayu sengon sangat tinggi, Rp700.000/m3. Ke depan harga kayu sengon tentu lebih tinggi lagi sehingga masyarakat lebih sejahtera. Produksi kayu sengon berumur 5 tahun 240 m3 per hektar setara Rp140- juta.

Jika demikian, pemerintah berniat memperluas penanaman sengon?

Pemerintah meluncurkan program Gerakan Penghijauan atau Gerhan pada 2006-2009. Melalui Dinas Kehutanan, pemerintah membagi-bagikan bibit sengon secara gratis kepada masyarakat. Untuk penanamannya, penyuluh mendampingi para petani. Hingga saat ini Departemen Kehutanan membagikan minimal 3-juta bibit (populasi 1.100 tanaman per ha, red) ke masyarakat di Pulau Jawa, baik melalui kelompok tani dan pesantrenpesantren.

Rencananya berapa banyak sengon yang akan ditanam?

Program penanaman hanya sejuta pohon, tetapi realisasinya mungkin lebih dari satu miliar pohon lantaran banyak kegunaan ekonomisnya. Jumlah itu pasti bisa terealisasi karena sangat menguntungkan bagi pekebun. Nanti sertifikasi tidak berdasarkan luas lahan, tetapi jumlah tegakan. Dengan begitu yang dijual berbentuk sertifikat dan harganya bisa berubah tiap tahun. Jika memungkinkan sertifikasi-sertifikasi itu ikut diperdagangkan dalam bursa perdagangan karbon. Negara-negara maju yang tidak mampu memenuhi perjanjian protokol Tokyo untuk menurunkan emisi pasti akan berebut untuk mendapatkannya.

Apakah industri di pulau Jawa akan terus menyerap pasokan dari masyarakat?

Yang bertahan hanya industri pengguna kayu hasil budidaya. Jumlah kayu alam bakal menyusut dan harganya tak masuk akal bagi industri. Oleh karena itu kini banyak pabrik yang mengembangkan kerja sama dengan kelompok-kelompok tani untuk penanaman sengon. Di Bogor, Jawa Barat, seperti Cibunian, Ciasmara, Purwabakti, Ciasihan, Gunungpicung, Gunungsari, dan Pasarean, mulai menanam sengon sejak 2006. Industri besar sudah menandatangani kontrak untuk mengambil hasil panen mereka.

Itu bentuk kepedulian pemilik modal kepada masyarakat dan untuk menghindari impor kayu akibat kelangkaan kayu di dalam negeri. Bekerja sama dengan kelompok tani juga demi keamanan. Walau industri mampu menanamnya sendiri, tetapi untuk keamanan seperti penjarahan tak bisa dijamin. Dengan kerja sama, industri dan petani saling diuntungkan.

Bagaimana dengan harga jual sengon?

Harga jual sengon mengikuti pasar dan dijamin tak ada penekanan terhadap petani. Harga sengon akan terus meningkat hingga rasional yaitu masih lebih murah dibandingkan harga kayu asal hutan alam. Sekitar 4-5 tahun lagi kira-kira Rp1-juta per kubik. Industri tak akan bermain-main dengan harga itu karena permintaan ekspor sangat tinggi. Mereka bakal membayar berapa pun untuk kebutuhan bahan baku. Dengan begitu pekebun memiliki posisi tawar lebih tinggi. Jika harga tak sesuai dengan keinginan petani, jika didiamkan pohon sengon tumbuh menjulang tidak membuat rugi.

Bagaimana pertumbuhan industri pengolah sengon?

Industri pengolah sengon kian bertambah. Data Dinas Kehutanan Kabupaten Ciamis menunjukkan terjadi peningkatan produksi kayu sengon. Pada 2003 tercatat produksi 50.339,935 m3 meningkat 4 kali lipat pada 2006 (221.584,347 m3). Apalagi industri juga menyesuaikan ukuran bahan baku berdiameter kecil. Jadi industri tidak hanya membutuhkan kayu sengon yang berdiameter besar. Beberapa pabrik menggunakan mesin putar yang mampu mengupas kayu log berdiameter 5 cm. Pabrik-pabrik itu menghasilkan vinir kayu sengon untuk memproduksi papan dengan vinir kayu sengon 100% atau 95%. ***

Baranangsiang-Bubulak dengan Jelantah

Dari sebuah dapur yang resik, Hotel Salak memanjakan tamu-tamunya dengan beragam penganan. Minyak hanya digunakan untuk sekali menggoreng, sehingga limbahnya berupa jelantah relatif banya k, 72 liter per hari. Minyak limbah itulah yang menjadi campuran bahan bakar bus kota Trans-Pakuan setelah diproses menjadi biodiesel.

Setiap pekan Hasim Hanafie, manajer teknik Hotel Salak membawa jelantah itu ke Cimanggu, Kota Bogor, berjarak 7 km. Selain dari dapur hotel, ia juga mendapatkan jelantah dari Pemerintah Kota Bogor asal pengepul. Minyak-minyak itu dikirim ke instalasi produksi di Cimanggu.

Di sana berdiri bangunan sederhana seluas 100 m2. Perusahaan yang mengelola hotel tertua di Bogor itu mencemplungkan dana Rp120-juta untuk membangun instalasi pengolahan jelantah menjadi biodiesel.

Alat penyaring hingga pemisahan biodiesel tersedia di sana. Kapasitas alat 150 liter/3 jam. Menurut Hasim, membuat biodiesel jelantah relatif mudah lantaran hanya menggunakan metode esterifikasi, tanpa transesterifi kasi. Setelah bersalin rupa menjadi biodiesel, jelantah menjadi bahan bakar, bukan jelantah biasa.

Kualitas biodiesel jelantah tak kalah dengan solar sekalipun. Titik nyala biodiesel jelantah 180oC sama dengan solar, nilai kalor 39,410 MJ/kg. Beginilah cara Hasyim membikin biodiesel jelantah yang menjadi bahan bakar Trans-Pakuan. (Vina Fitriani)