Jumat, 29 Agustus 2008

Serat Surga Kaya Manfaat

Di Indonesia, kapuk randu kondang untuk kasur dan bantal. Di Afrika, anggota keluarga Malvaceae itu justru dipakai untuk mengobati aneka macam penyakit: diabetes, antikolesterol, dan penyimpangan anemia sebagai akibat mutasi sel.

Di Afrika, anak-anak hidup di bawah baying-bayang penyakit Drepanocytosis. Tercatat 80% penderitanya ialah anak-anak balita. Penyakit anemia akibat mutasi sel mewabah di sana karena sebanyak 20—25% orang Afrika memiliki gen penyakit keturunan itu.
Kandungan asam amino pada si penderita bermutasi menjadi valin, asam amino non-polar. Akibatnya, kemampuan hemoglobin mengikat oksigen menjadi hilang. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh T. Mpiana dari Departemen Kimia, Universie de Kinshasa, Kongo membuktikan gerusan daun kapuk randu dapat menanggulangi serangan penyakit aneh itu.

Antidiabetes
Tak hanya daun yang berkhasiat sebagai obat. Ada penelitian lain yang dilakukan oleh Olusola Ladeji dari Department of Biochemistry, Faculty of Medical Sciences, University of Jos, Nigeria, batang kapuk randu diekstrak menjadi antidiabetes. Uji cobanya dilakukan terhadap 54 tikus yang diinduksi 70 mg/kg streptozotocin sehingga mengidap diabetes. Ekstrak kapuk randu diperoleh dengan mendidihkan 100 gram batang kapuk kering angin bersama 200 ml air selama 20 menit. Hasil saringannya disentrifugasi berkecepatan 4.000 rpm selama 10 menit.
Kemudian tikus yang dibagi menjadi 16 kelompok itu, 3 kelompok diinjeksi air. Tiga kelompok tidak diinduksi diabetes, tetapi diberikan ekstrak batang sebanyak 250 mg/kg bobot tubuh setiap 3 hari. Sembilan grup lain yang dinjeksi zat pemicu diabetes dan masing-masing 3 grup menerima asupan 400, 800, dan 1500 mg/kg bobot tubuh ekstrak batang kapuk randu per hari. Percobaan dilakukan selama 28 hari.
Hasilnya, tikus diinjeksi pemicu diabetes tanpa perlakuan apa pun mati pada hari ke-3. Sedangkan yang diberikan ekstrak batang kapuk terjadi penurunan antara 25—30% pada hari ke-14. Sedangkan pada hari ke-28, penurunan jumlah glukosa dalam darah mencapai 30—40%. Penelitian terhadap hati tak menunjukkan efek toksisitas. Menurut Olusola senyawa antidiabetes paling berpengaruh adalah karoten. Antioksidan itu menghambat radikal bebas yang menghancurkan sel pada pankreas, sehingga organ itu tetap menghasilkan insulin lebih banyak dan mengatur konsentrasi plasma gula dalam darah.
Penelitian lain dilakukan Atta-Ur-Rahman dari Research Institute of Chemistry, University of Karachi, Pakistan. Hasil penelitian melalui teknik spectroskopik, batang kapuk randu mengandung empat isoflavon; pentandrin (1), pentandrin glukosida (2), β-sitosterol dan 3-O-β--glucopyranoside. Isoflavon merupakan komponen organik berbentuk biomolekul yang berhubungan dengan flavonoid sebagai antikanker dan antikolesterol. Fungsi lain, pengatur hormon estrogen, penyeimbang kondisi badan dan suasana hati.

Minyak randu
“Hampir semua bagian kapuk randu berfaedah,” kata Dr Ir Mochammad Said MS, peneliti Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, Malang, Jawa Timur. Batang, kulit kapuk, biji kapuk, bungkil biji, dan bunga kapuk memiliki faedah yang berbeda. Sayang, pemanfaatan saat ini hanya terpaku pada isi yang digunakan untuk pengisi bantal.
Persentase bobot biji kapuk sekitar 25% dapat diolah menjadi minyak dan bahan baku sabun maupun minyak makan. “Minyak kapuk berwarna kuning, tidak berbau dan rasanya tawar,” kata Kwik Bie Houw, eksportir minyak randu di Semarang, Jawa Tengah. Kandungan asam lemaknya sama dengan minyak biji kapas. Penelitian yang dilakukan T. N. B. Kaimal dan Gollamudi Lakshminarayana dari Regional Research Laboratory, India menemukan kapuk randu kaya asam palmitat, asam oleat, asam linolenat, asam linoleat, asam stearat, asam arakhnidat, asam malvalat, dan asam sterculat.
Jenis asam-asam yang disebutkan terakhir hanya terdapat pada biji kapuk randu. “Itu sebabnya, biji randu diolah menjadi minyak yang rendah kolesterol,” ujar M. Said, doktor agronomi, Universitas Padjadjaran itu. Asam lemak linolenat merupakan lemak esensial, kaya akan omega 6. Jika kekurangan senyawa itu menyebabkan rambut kering, kehilangan rambut, dan sulit memperbaiki luka. Sedangkan asam lemak palmitat merupakan antioksidan sekaligus vitamin A berfungsi menjaga tubuh dari penyakit akibat serangan radikal bebas seperti penyumbatan aliran pembuluh darah (arteriosklerosis) dan jantung koroner.
Bungkil hasil pengepresan juga digunakan sebagai pupuk lantaran mengandung 4—5% nitrogen, dan 2% asam fosfat. Selain itu bungkil juga mengandung 13% air, 6% abu, 20% serat kasar, 29% protein, dan 20% karbohidrat sehingga dapat digunakan untuk pakan ternak walaupun tidak mudah dicerna.

Soda kue
Selain biji, kulit buah randu juga belum termanfaatkan secara maksimal. Padahal, jika diolah bisa dimanfaatkan untuk soda kue yang digunakan dalam pembuatan mi. Caranya kulit kapuk diabukan dengan cara membakar. Volumenya tergantung ruang pembakaran. Lantas abu secara bertahap diangkut ke bak perendaman dan penirisan. Bak bagian bawah diisi dengan batu kerikil, di atasnya secara berlapis diberi ijuk, bambu. Abu ditumpahkan ke bak setebal 5 cm. Setelah diisi abu, lantas dimasukkan air hingga abu terendam. Pada bagian dasar bak dipasang kran untuk mengeluarkan larutan abu yang telah melalui saringan.
Larutan abu dikumpulkan pada bak penampungan dan direbus kembali hingga mengental dan berbentuk pasta. Pasta itu dipindahkan ke tempat penggorengan dan disangrai sehingga terbentuk tepung soda atau soda kue. Soda kue itulah yang dipakai pada produksi mi dan kue.
Selain soda kue, abu kulit kapuk mengandung kalium hidroksida sebanyak 23,6%. Tingginya kadar kalium itu menyebabkan abu kulit kapuk dapat dimanfaatkan untuk pupuk. Lain dengan hasil penelitian A. Ramesh dari Department of Chemical Engineering, National Taiwan University, Taiwan seperti dilansir Journal of Hazardous Material. Abu asal kulit Ceiba pentandra digunakan sebagai penyerap larutan logam berbahaya cadmium dan tembaga pada air sungai akibat pencemaran limbah pabrik baterai. Caranya kulit kapuk randu dibakar selama 2 jam pada suhu 200oC. Kemudian abu yang terbentuk disaring dengan ukuran 100 mesh. Hasilnya setiap 1 gram karbon aktif hasil pembakaran kulit itu mampu mengikat logam berat hingga 100 ml atau 160 mg/liter dalam waktu 40 menit.
Sedangkan penelitian K. Seshaiah dari Environmental and Analytical Chemistry Division, Department of Chemistry, Sri Venkateswara University, India mendapatkan bahwa karbon aktif asal kapuk randu juga berfungsi untuk menghilangkan larutan timbal dan seng. Pada pH 6 penghilangan timbal mencapai 99,5% dan seng sebanyak 99,1% setelah 20 menit pemberian arang aktif kulit randu.
Sementara bunga kapuk bermanfaat untuk lebah madu. Menurut Junus M peneliti dari Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, dalam 1 hektar kapuk yang ditanam secara monokultur diperoleh madu sebanyak 300 kg/ha/tahun. Bunga kapuk merupakan pakan utama bagi lebah di areal kapuk.
Untuk memperpanjang penyediaan pakan lebah, pada areal tanaman kapuk harus ditanam 2 tipe kapuk: tipe karibia yang berbunga pada Mei—Juli dan tipe indika yang berbunga pada Juli—September (baca: Tiga Varietas Randu hal …) . Selanjutnya pada masa paceklik bunga pada Oktober—April dilakukan penanaman jagung atau tanaman lain sehingga pakan lebah berupa bunga tetap tersedia.

Tidak ada komentar: