Senin, 01 Juni 2009

Maaf, Flu Babi Verboden

Setyarini bergegas ke herbalis begitu pemberitaan flu babi meluas. Ia minta resep untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Maka setiap 2 hari, ia disiplin menyeduh 2 irisan buah mahkotadewa dan meminumnya. Itu dikombinasikan dengan rebusan 7 daun sambiloto dan 5 batang meniran.

”Daya tahan tubuh seimbang mampu menangkal virus,” kata Lukas Tersono Adi, herbalis yang meresepkan ramuan itu. Sambiloto dan meniran sohor sebagai antivirus. Lukas juga menyarankan untuk konsumsi lalapan daun sendok Plantago mayor. Daun sendok menjaga hati dari kerusakan akibat virus. Setyarini beralasan mengkonsumsi ramuan itu karena ia acap bertemu dengan kolega dari mancanegara.
Menurut Drh Agus Setiyono, MS, Phd periset Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor sambiloto berpotensi sebagai antivirus flu babi. Ia membuktikannya melalui penelitian ilmiah pada 20 Juli 2007. Sambiloto Andrographis paniculata mujarab menghambat virus flu burung strain H5N1. Dalam riset itu ia mengekstrak sambiloto dan menambahkan ke sel vero atau sel primata berlapis tunggal selama sejam pada suhu ruang.





Agus kemudian mencuci campuran itu dengan PBS (phosfat buffer solution). Setelah itu barulah alumnus Universitas Gifu, jepang itu menginfeksi kultur dengan virus flu burung dan menginkubasi pada suhu 37°C. Ia juga memberikan 5% karbondioksida agar virus tetap berkembang. Pengujian dilihat pada efek kerusakan sel menggunakan mikroskop cahaya setiap hari. Hasilnya? Ekstrak sambiloto tunggal dan yang dicampur dengan temuhitam lebih kuat menghambat perlekatan dan infeksi virus ke sel dibanding tanaman obat lain.
Sel vero yang diberi ekstrak sambiloto masih hidup hingga hari ke-3 pascainfeksi virus flu burung H5N1. Sedangkan sel yang diberi ekstrak daun beluntas, sirih merah, dan adas kemudian diinfeksi virus flu burung H5N1, mati setelah hari pertama injeksi virus. Artinya, ekstrak sambiloto lebih kuat melawan virus flu burung dibandingkan herbal lain. Agus mengatakan, sangat mungkin sambiloto juga menghambat virus flu babi yang menjadi pandemi di Meksiko.“Kedua virus itu mirip,” kata alumnus National Institut of Infections Diseases, Tokyo, Jepang.

Rangsang antibodi
Virus flu babi sebetulnya bukan barang baru bagi Indonesia. “Virus flu babi H1N1 ada di Indonesia sejak dulu, cuma subtipe H1N1 yang tidak berbahaya. H1N1 tipe meksiko yang dikenal sebagai flu babi sekarang lebih berbahaya,” kata Prof CA Nidom, kepala Laboratorium Flu Unggas Universitas Airlangga. Berdasarkan riset Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, H1N1 tipe meksiko diduga kuat gabungan antara flu unggas, flu babi, dan flu manusia.


Virus kemungkinan berubah di tubuh babi dan menular ke manusia lantaran sama-sama mamalia. Di tubuh babi, virus mengalami perubahan dengan dua pola. Pola pertama berupa adaptasi yang tidak berefek bahaya lantaran tidak mengubah struktur virus. Pola kedua berupa penyusunan ulang virus berkembang menjadi gabungan flu babi, flu unggas, dan flu manusia.
“Ada kemungkinan flu babi bisa berkembang di Indonesia. Sebab jenis flu apa pun bisa berkembang di mana pun,” kata dr Primal Sudjana, SpPD-KPTI, ahli penyakit tropis di Rumahsakit Hasansadikin, Bandung. Menurut dr Tjandra Yoga Aditama SpP, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Departemen Kesehatan cara penularan flu babi melalui udara atau kontak langsung dengan penderita.
“Masyarakat dihimbau menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, menutup hidung dan mulut bila bersin, mencuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas, dan segera memeriksakan kesehatan bila mengalami gejala flu,” kata Tjandra. Dalam tubuh manusia yang terinfeksi, virus flu babi membangkitkan hampir keseluruhan respon apoptosis—bunuh diri—dalam sistem imunitas.
Semakin banyak virus itu menggandakan diri, kian banyak pula sitokin. Sitokin merupakan protein yang meningkatkan respons imunitas dan berperan penting dalam peradangan yang diproduksi tubuh. Perubahan struktur virus itu mempengaruhi mekanisme sistem imun. Sitokin muncul sebagai reaksi kekebalan tubuh ketika virus menyerang. Ketika virus masuk, tubuh mengeluarkan sitokin yang diproduksi oleh sel-sel sistem imun.


Kurkumin
TNF adalah sitokin yang dikeluarkan sel darah putih selama infeksi dan membantu tubuh melawan organisme penyerbu. Dalam jumlah berlebih, TNF dan sitokin pro-peradangan berbalik menyerang tubuh. Akibat gangguan pada jalur itu, TNF meningkat sehingga menyebabkan badai sitokin. Untuk mencegah itu terjadi, konsumsi herba yang mengandung kurkumin.
Kurkumin berfungsi menekan jumlah TNF saat virus di dalam tubuh. Oleh karena itu, mengkonsumsi rimpang mengandung kurkumin seperti temulawak dan kunyit disarankan sebagai tindakan pencegahan. “Kita tidak mengetahui kapan tubuh terinfeksi. Dengan mengkonsumsi kurkumin, tubuh diharapkan bisa menekan kelebihan sitokin saat virus masuk,” jelas dr Erna Cipta Fahmi, dokter dan herbalis di Ciputat, Tangerang Selatan.
Menurut Lukas flu babi dapat dicegah dengan meningkatkan kekebalan tubuh. Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menyarankan herbal yang bersifat menghangatkan dan penurun panas (antipiretik), antiinfeksi, antiradang (anti-inflamasi), dan merangsang imunitas tubuh (imunostimulator).
“Yang paling penting obat yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh,” kata Lukas. Ketika kekebalan tubuh meningkat, bibit-bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh dapat dilemahkan. Meniran herbal peningkat daya tahan dengan kandungan alkaloid, astragalin, asam karboksilat, brevifolin, dan korilagin. Untuk mengkonsumsi meniran, merebus 100 gram daun dalam 2 gelas air hingga mendidih dan tersisa separuhnya.

Hasil rebusan itu disaring dan minum sehari sekali. Upaya itu terbukti mujarab menghadang virus influenza. Divisi Alergi Immunologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia meriset 410 jemaah haji yang mengkonsumsi 50 mg kapsul meniran dua kali sehari. Kelompok lain mengkonsumsi serupa plus tablet multivitamin selama 40 hari. Kedua kelompok itu mengkonsumsi sejak seminggu sebelum berangkat dan selama berhaji.
“Pemberian ekstrak meniran tunggal atau dengan kombinasi multivitamin mengurangi insiden ILI influenza like illness masing-masing 17,35% untuk kapsul meniran tunggal dan 36,2% yang juga mengkonsumsi multivitamin,” jelas Dr Drs Suprapto Maat, periset Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Nilai itu lebih tinggi dibandingkan konsumsi multivitamin saja.
Beragam bahan alam dari tanaman obat asli Indonesia berpotensi mencegah flu babi. “Mencegah secara alami dengan sayuran, buah-buahan, dan herbal lebih baik dibandingkan pengaruh vaksin,” kata dr Primal. Primal merujuk penghentian program imunisasi nasional flu babi di Amerika Serikat pada Agustus 1976 lantaran berefek kelumpuhan atau sindrom Guillain-Barre. Konsumsi meniran, mahkotadewa, dan sambiloto jauh lebih aman menolak flu babi.

Tidak ada komentar: