Senin, 01 Juni 2009

HERBAL UNTUK AWET MUDA

“Dua bulan rutin mengkonsumsi jus lidah buaya, kulit menjadi halus dan bercahaya,” kata Dewani, herbalis Planta Medika Loka di Jakarta Selatan. Jus dibuat dari lidah buaya barbadensis. Satu gelas jus lidah buaya cukup menggunakan 0,5 ons jeli lidah buaya.

“Cairan bening lidah buaya mengandung lignin yang membuat kulit segar,” kata Dewani. Hal itu sesuai penelitian yang dilansir Drugs and Cosmetic Journal. Lidah buaya mengandung polisakarida glukomannan, asam-asam amino esensial dan sekunder, enzim oksidase, katalase, serta lipase. Asam amino diketahui berfungsi sebagai penyusun protein pengganti sel rusak. Artinya, lidah buaya berperan untuk membantu proses regenerasi sel.
Selain itu, lignin dapat menahan hilangnya cairan kulit sehingga melindungi kulit dari dehidrasi dan menjaga kelembapan. Zat inilah yang dimanfaatkan para produsen kosmetik untuk aneka produk perawatan kulit dan kecantikan. Konsumsi rutin lidah buaya juga membantu mengatasi stres. Stres biasanya berimbas pada jantung, otot, perut atau lambung, psikologis sehingga penampilan tubuh tidak prima.

Antioksidan
Yang juga terbukti menjaga kulit adalah rosela. “Senyawa aktif dalam rosela membantu memperbaiki struktur kulit,” kata dr Irzan Nurman Djaenalmutaqin, Cht, dokter yang berpraktek di Kramat, Jakarta Pusat. Antioksidan rosela mirip vitamin E yang membantu peremajaan kulit. Konsumsi rutin bunga kerabat kembang sepatu itu menjaga kulit lentur dan kenyal. Hibiscus sabdariffa itu memang kaya antioksidan. Ir Didah Nurfarida MSi, periset Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor, menemukan senyawa gossipetin, antosianin, dan glukosida hibiscin dalam rosela. Ketiganya berkhasiat sebagai antioksidan.
Antioksidan rosela yang berjumlah 1,7 mm mol/prolox itu meredam aksi radikal bebas yang menyerang molekul tubuh. Jika guanin dalam DNA terserang radikal bebas, kesalahan replikasi DNA mudah terjadi. “Kerusakan DNA memicu oksidasi yang menyebabkan penyakit degeneratif seperti kerusakan kulit―berakibat penuaan dini ditandai kerutan, flek hitam, kelebihan minyak, dan warna kusam,” kata Irzan. Senyawa aktif antosianin rosela bersifat penjaga dari kerusakan sel kulit akibat penyerapan sinar ultraviolet berlebih dan juga antikanker.
Pembuktian khasiat antikanker oseile rouge―sebutan rosela di Perancis―diteliti Hui Hsuan Lin dari Institut Biokimia dan Bioteknologi, Chung Shan Medical University, Taiwan. Ia membuktikan karkadeh―sebutan rosela di Sudan―bersifat antikanker terhadap sel kanker lambung manusia. Penelitiannya menemukan antioksidan rosela membunuh sel kanker dengan metode sitotoksis dan apoptosis.

Kolesterol
Konsumsi rutin rosela juga meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin C yang terkandung di dalamnya juga mampu menghadang berbagai penyakit yang disebabkan oleh cendawan, virus dan bakteri. “Vitamin C yang memberi rasa asam pada rosela, kadarnya mencapai 260―280 mg/g. Jumlah itu 3 kali lipat daripada anggur hitam, 9 kali lipat daripada jeruk sitrus, 10 kali lipat lebih besar daripada buah belimbing, dan 2,5 kali lipat dibanding vitamin C dalam jambu biji,” kata Irzan.
Bawang putih pun memiliki antioksidan. Namanya ajoene. Fungsi utamanya sebagai antikolesterol. Kolesterol yang menumpuk menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah di jantung hingga mengakibatkan jantung koroner. Penyakit itu biasanya baru terdeteksi pada usia senja. Khasiat bawang putih menurunkan kolesterol dibuktikan Divisi Kardiologi, California University dan Western Medical Center, Amerika Serikat. Mereka menguji 40 pasien hiperkolesterol berusia 40―75 tahun. Empat minggu sebelumnya seluruh pasien diberikan plasebo, tablet berisi serat biasa sebagai pembanding. Setelah itu mereka diberi asupan ekstrak bawang putih selama 4 minggu dengan dosis sama dengan suplemen yang biasa dikonsumsi pasien.
Hasil penelitian menunjukkan herbal berbahan bawang putih menurunkan 11% kolesterol, 10% LDL, 34% trigliserida, dan tanpa efek apa pun terhadap nilai HDL. Sedangkan plasebo hanya berefek menurunkan LDL dan trigliserida pada 10 pasien.
“Bawang putih memiliki zat antipenggumpal darah, sehingga ia berkhasiat antikolesterol,” kata dr Danny Kasim, ahli nutrisi di Jakarta. Dengan mengkonsumsi segar 2 siung bawang putih setiap hari, kadar kolesterol kembali normal. Dr Yu-Yan Yeh, ahli nutrisi Penn State University, Kalifornia, Amerika Serikat menyebutkan ada senyawa dalam bawang putih selain ajoene. Senyawa itu adalah tiga grup sulfur yang bisa menghambat 40%―60% produksi kolesterol hati tikus yaitu S-allyl cysteine, S-ethyl-cysteine, dan S-propyl cysteine. Penelitian itu dilanjutkan Yeh pada manusia. Hasilnya, 34 pasien hiperkolesterol menunjukkan penurunan 7% kolesterol darah dan 12% LDL setelah mengkonsumsi kapsul berbahan bawang putih selama 5 bulan.

Kepikunan
Sifat antioksidan pada pegagan mencegah kepikunan. Itulah hasil riset Holcomb dari Departemen Ilmu Saraf Universitas Texas di Amerika Serikat. Tikus berumur 2 bulan diinjeksi prekursor protein amyloid sehingga dalam otak terbentuk plak beta amiloid, penyebab penyakit alzheimer. Sebelumnya tikus diinjeksi dengan ekstrak pegagan Centella asiatica sebanyak 2,5―5g/kg bobot tubuh setiap hari selama 8 bulan. Hasilnya tikus yang diinjeksi 2,5 g/kg bobot tubuh, jumlah senyawa beta amyloid dalam otaknya berkurang. Sedangkan yang diinjeksi 5 g/kg bobot tubuh, jaringan plak amiloid yang terbentuk tergerus lebih cepat.
Menurut Dewani pegagan mencegah kepikunan lantaran mengandung antioksidan asiatikosida. Fungsinya membantu kelancaran sirkulasi oksigen dan nutrisi sehingga mampu meningkatkan daya ingat, konsentrasi, kewaspadaan, serta melindungi kerusakan sel-sel otak. Otak sangat sensitif terhadap kerusakan oksidatif oleh radikal bebas karena kandungan asam lemak yang mudah teroksidasi sangat tinggi.
Pantas, bila pegagan disejajarkan dengan Ginkgo biloba yang sohor sebagai suplemen otak. Dosis konsumsi yang dianjurkan adalah 2―4 g pegagan―seluruh bagian tanaman kecuali akar―atau sekitar 15―30 g pegagan segar diseduh dalam segelas air kemudian diminum. Untuk pencegahan dosis dikurangi, hanya 0,5―1 g pegagan kering setara 4―8 g pegagan segar per hari.
Konsumsi herbal memang sebaiknya diolah langsung dari bahan segar―tidak dikeringkan terlebih dahulu. Misalnya suplemen echinacea yang berupa tablet diproduksi dari tanaman segar yang dipanen dari halaman pabrik di Roggwill, Swiss. Kemudian seluruh bagian tanaman itu dicuci berulang-ulang dengan kloroform.”Tujuannya agar semua kotoran dan penyakit yang terbawa terbuang,” kata Jen W Tan, ahli herbal dari Bioforce, Inggris. Setelah itu, proses produksi tablet dilakukan pada suhu normal, 25oC. “Dengan begitu, senyawa aktif ekinasoida yang berkhasiat melawan sel-sel tumor dan meningkatkan respon imun tubuh tidak berkurang,“kata Jen.

1 komentar:

mel mengatakan...

terimakasih buat infonya,.,
tanaman herbal memiliki manfaat, terutama daun pegagan,., bahkan yang saya dengar penggunaan daun pegagan lebih baik dari ginko biloba..

https://melyanao06.student.ipb.ac.id/