Jumat, 05 Juni 2009

Laba di Balik Kelamnya Arang

Cornelius Triyanto benar-benar kewalahan. Industri arang Jepang mengorder arang bambu 8 kontainer sebulan. Awalnya ia tak sanggup. “Sulit menemukannya, banyak yang bilang ini barang langka,” kata eksportir sapu ijuk itu. Setelah 6 bulan berkeliling Jawa, barang itu akhirnya diperoleh tapi hanya ajek 2 kontainer atau 18 ton/bulan. Namun, bagi Triyanto itu cukup menguntungkan lantaran harga beli dari produsen di Pekalongan, Jawa Tengah hanya US$ 1,4/kg dan harga jualnya mencapai US$ 2,4/kg. Itu berarti sebulan ia mengantongi untung Rp165.600.000.

“Untungnya bakal berlipat jika mampu memasok keseluruhan permintaan,” kata Triyanto. Itu sebabnya, pria kelahiran Solo, Jawa Tengah masih mencari pasokan ke berbagai sentra penanaman bambu agar bisa memproduksi arang sendiri. Sebab, beberapa produsen arang bambu tidak memenuhi kriteria. Arang yang diminta oleh impotir Jepang memiliki kadar kelembaban maksimal 0,3%. Sebab arang bambu itu digunakan sebagai hiasan sekaligus penyerap uap ruangan berfungsi menghilangkan bau yang tidak diinginkan.
Jenis-jenis bambu yang dapat diarangkan beragam antara lain bambu betung, ater, tali, dan bambu andong Cara produksinya pun sangat mudah. Dengan metode timbun, bambu dibakar selama 24 jam pada kedalaman tanah 30 cm lantas didiamkan selama satu hari untuk pendinginan “Banyak produsen yang ingin cepat mendapat uang, jadi tak mau menunggu pendinginan,” kata Triyanto. Lantaran disiram air, kelembaban arang bambu lebih dari 5%. Jika sudah begitu, daya serap arang tidak lagi berfungsi, importir pun menolak.

Batok kelapa
Agus, produsen arang batok kelapa di Ujungberung, Bandung, Jawa Barat juga menangguk permintaan besar. Pabrik pengolahan minyak goreng kelapa sawit di Pekanbaru, Riau meminta pasokan arang halus (granule) sebanyak 200 ton perbulan. Itu belum termasuk permintaan eksportir yang pernah datang kepadanya, 2.000 ton perbulan. Kini Agus hanya memasok 3—5 ton per bulan untuk pabrik-pabrik pengolahan air di sekitar Bandung, Jawa Barat. Dengan harga Rp2.000 per kg, omzetnya mencapai Rp10-juta per bulan. Karena biaya produksinya cuma Rp1.200 per kg sehingga laba bersih yang ditangguk Rp4-juta sebulan.
Agus memulai bisnis arang terinspirasi kinerja mesin air minum isi ulang. Lantaran penasaran ia membukanya, tenyata mesin filternya terdiri dari karbon aktif, pasir aktif, dan zeolit. Sesegera ia mencari tahu asal arang aktif. Koleganya mengatakan arang aktif terbuat dari batok kelapa dan memiliki harga tinggi. Saat Agus bertanya ke salahsatu pabrik arang aktif, perusahaan itu justru menantangnya memasok 10 ton arang per bulan. Agus pun tergugah dan membuka pabrik arang batok kelapa pada Januari 2006 untuk membuat briket dan juga butiran arang atau granul.
Produksi awalnya sebesar 5 kwintal kemudian permintaan meningkat menjadi 3—5 ton. Pasokan bahan baku diperoleh dari produsen arang di Bandung, Ciamis, Tasikmalaya, dan Garut. Bahan baku berupa arang batok kelapa itu harus kering dan bersih dari debu, jika tidak mesin cepat rusak dan penyaringnya hancur. Rendemen granuk yang diperoleh hanya 20% dari berat tempurung. Granul yang diproduksi tergantung permintaan, biasanya 4 mm, 3 mm, 2 mm, dan 1mm.

Arang aktif
Menurut Agus, jika mampu memasok dalam bentuk arang aktif untungnya berlipat. Sebab, harga pasaran arang aktif 5 kali lipat dibandingkan arang granular yang saat ini diproduksinya. Sayang, produksinya butuh modal besar. Aktivasi arang menggunakan proses mirip arang, dilakukan dengan dua cara: proses kimia atau proses fisika. Pada proses kimia, bahan baku dicampur bahan kimia tertentu dan dibentuk. Setelah itu dipanaskan pada suhu 100°C. Setelah dicuci air harus dikeringkan lagi pada suhu 300°C. Sedangkan pada proses fisika, bahan baku dibuat menjadi arang kemudian digiling, diayak dan dipanaskan kembali pada suhu 1.000°C yang disertai pengaliran uap. Itu berarti Agus membutuhkan mesin pembakar tambahan.
Yang memproduksi arang aktif adalah Daniel di Bandung. Mantan kontraktor air itu memasok arang aktif asal batok kelapa ke perusahaan minyak negara sebagai penyerap kotoran-kotoran yang pada limbah minyak. Akhir Januari lalu ia memasok 40 ton seharga Rp7.000/kg. Itu berarti ia memperoleh omzet Rp280-juta. “Biaya produksinya hanya Rp2.000,00,” kata Daniel. Makanya dari satu kali memasok ia sudah meraup untung Rp200-juta. Untung itu tak serta merta diperolehnya. Modal yang digelontorkan untuk membangun pabrik arang aktif itu lebih dari Rp500-juta terbagi untuk mesin-mesin, pembangunan laboratorium, serta riset.
Penelitian yang dilakukan alumnus teknik sipil Institut Teknologi Bandung itu efektif
Menaikkan rendemen dan mempercepat produksi. “Biasanya pabrik lain butuh waktu 12 jam dengan rendemen 20%, produksi saya bisa mencapai 2—5 jam dengan rendemen 30%, kata Daniel. Indikator utama penyerapannya pun tetap berkualitas bagus, sebesar 1.000 mlgr/gr. Makanya biaya produksi menjadi murah.
Labanya memang menggiurkan. Namun, tak semua produsen mencecap untung yang sama seperti Triyanto, Agus, dan Daniel. Wira Gustria misalnya. Produsen arang di Sidoarjo, Surabaya itu merugi lantaran biaya produksi tak sebanding dengan harga jual. Dalam produksi, 4 kg tempurung hanya menghasilkan 1 kg arang. Jika harga tempurung Rp250 per kg berarti bahan baku saja Rp1.000. Padahal arang hanya berharga Rp1.250. dengan biaya transportasi dan biaya pekerja nilai itu impas. “Jika harus bersaing dipasaran. Juga tidak masuk,” kata pria kelahiran Padang, Sumatera Barat itu. Sebab, harga arang untuk pembakaran sate harganya Rp300—Rp400/kg.
Ia pernah menjajaki pasar besar untuk memasok 20 ton ke sebuah perusahaan pengolahan arang aktif di Jakarta. Namun, harga belinya sangat rendah, hanya Rp1.100. Itu hanya selisih Rp200 dari harga produksi arangnya yang di Jombang dan Probolinggo. “Nilai itu bahkan tak cukup untuk membayar transportasi dan pekerja,” kata Agus. Oleh karena itu Wira hanya sanggup memproduksi arang batok kelapa selama 3 bulan sebelum akhirnya beralih ke arang kayu. “Arang kayu berharga lebih mahal, Rp1.350/kg sedangkan biaya produksinya Rp700—Rp900/kg,” kata Wira.
Namun bukan berarti ia mendapatkan untung besar. Awal mula bermain arang kayu, ia memasok sebuah perusahaan obat nyamuk bakar tetapi pembayarannya tersendat, padahal bahan baku harus segera dilunasi. Lain lagi dengan kawan Wira, Wowor Hanjanu yang rutin mengirim arang asam 40 ton per bulan dari 1997—2003 ke California, tiba-tiba saja dihentikan lantaran pembeli langsung bertransaksi dengan pemasoknya.

Pasar luas
“Sebenarnya banyak negara yang membutuhkan arang dari Indonesia,” kata Jhonny W Utama, Direktur PT Dian Niaga yang telah mengekspor briket arang ke Eropa dan jepang selama 20 tahun. Permintaan dari Jepang yang diterimanya mencapai 10.000 kg yang harus dipasok setiap bulan. Sayang, kulaitas arang Indonesia semakin menurun. Parameter kualitas arang sebesar 7,000 kalori tidak lagi dicapai. Itu sebabnya, Dian Niaga tak lagi tergantung pada pasokan pabrik tetapi mem produksi arang sendiri di Pontianak, Kalimantan Barat.
Lantaran mampu menjaga mutu, pasokan arangnya terus meningkat. Pada 2005 ia mengirim 1—2 kontainera secar kontinyu per bulan. Kemudian meningkat 4—5 kontainer di 2006. Namun ekspor tertinggi terjadi pada 2002, sebanyak 7—8 kontainer. “Turun nilai ekspor karena isu sapi gila dan flu burung, jadi orang luar negeri takut membakar dagingnya, kata Alumnus Universitas Parahyangan, Bandung itu.
Namun Jhonny yakin permintaan arang di pasar dunia pada tahun-tahun mendatang semakin meningkat. Itu terbukti dengan ramalan kebutuhan arang di Eropa, baik untuk pembakaran atau industri arang aktif mencapai 200,000 ton per tahun. Indonesia sebagai penghasil utama arang batok bakal kebanjiran order, tentu saja kualitasnya harus baik. Jika tidak Filipina, Thailand, Srilanka, dan Vietnam sudah siap menampung kekurangan.

Ketika Kendaraan Bergantung pada Tumbuhan

Opel Blazer perak itu berbelok ke sebuah stasiun pengisian bahan bakar. Hanya 20 liter bensin—dari total kapasitas 80 liter—yang masuk ke tangki mobil bikinan Amerika Serikat itu. Dr Agus Eko Tjahjono—pengendara mobil itu—lantas menambahkan 1,5 liter etanol asal singkong. Lantas 10 liter bensin dikucurkan kembali. Sebelum penutup tangki dikunci, 1,5 liter etanol kembali dimasukkan. ”Agar mudah tercampur,” kata Kepala Balai Penelitian Teknologi Pati, Lampung itu.

Pria 50 tahun itu memang senantiasa membawa 1—2 jerikan bioetanol berisi 10 liter di dalam mobilnya. Mobil yang didapatkannya 4 tahun silam itu melaju seperti sediakala. Setiap hari mobil itu dikendarai oleh Agus Eko dari rumahnya di Tanjungkarang, Lampung, ke kantornya di B2TE, Suluban, Lampung itu berjarak 80 km. Dalam satu hari, mobil itu mengkonsumsi 17 liter premium dan 3 liter bioetanol sejak 2004. Menurut catatan doktor Teknik Kimia alumnus Hiroshima University, Jepang, itu nya Opel berbahan bioetanol singkong itu telah menempuh perjalanan 95.000 km. Sebab, ayah 2 anak itu juga selalu membawa mobilnya untuk perjalanan ke kantornya yang lain di BPPT, Jakarta.
Yang juga memanfaatkan gasohol, campuran bensin dan bioetanol adalah warga di Malang, Jawa Timur. SPBU berada di Jl Mayjen Wiyono, Rampal, Malang, Jawa Timur adalah satu-satunya SPBU yang menjual biopremium. Campuran 5% bioetanol dan 95% premium itu diminati oleh masyarakat, terlihat dengan konsumen biopremium lebih banyak dibandingkan konsumen premium. Perbandingannya mencapai 1:5. Padahal harga jual bioetanol sama dengan premium.
Awal pembukaan 13 Agustus 2006, 11.000 liter gasohol dijual pada 5.500 motor. ”Kapasitas kami masih terbatas,” kata Suwandi, kepala pengawas SPBU itu. Oleh karena itu, penjualan masih terbatas pada kendaraan beroda dua. Namun, akhir November 2006 terjadi kenaikan penjualan hingga 14 ton liter gasohol/hari. Seorang konsumen yang diwawancarai Trubus menyebutkan penggunaan premium lebih memuaskan lantaran 10% lebih irit dan pembakarannya lebih sempurna lantaran mesin terasa lebih ringan.
Kini mobil beroda empat mulai menyesuaikan diri dengan keberadaan bioetanol. Tiga buah sedan Ford Focus yang terparkir di depan Kantor Kementrian Riset dan Teknologi di bilangan Jalan Thamrin, Jakarta menandai aplikasi bioetanol pada mobil pada 24 Agustus 2006. Tangkinya diisi penuh bahan bakar gasohol E-20, campuran 20 persen etanol asal singkong dan 80 persen bensin. Ford jenis itu didisain mampu dijalankan dengan bioetanol 20 persen. Sedangkan Ford Ranger dan Ford Everest teruji menggunakan bahan bakar bioetanol hingga 5 persen tanpa modifikasi mesin.
Lebih hemat
Uji coba pengaruh etanol terhadap daya dan torsi pada mesin statis dan dinamis dilakukan laboratorium Balai Termodinamika, Motor, dan Propulsi (TMP) BPPT, Tangerang. Hasil akhir menunjukkan etanol 10 persen identik atau cenderung lebih baik ketimbang pertamax. ”Emisi CO (karbon monoksida) dan HC (hidrokarbon) mobil yang menggunakan E10 lebih rendah dibandingkan dengan premium maupun pertamax,” ujar Prawoto-peneliti dari Balai TMP, BPPT. Emisi CO pada E10 hanya 0,31 gram/km, sedangkan premium dan pertamax masing-masing 0,5 gram/km dan 0,58 gram/km. Karbonmonoksida berlebih pada manusia dapat mengikat hemoglobin dalam darah sehingga mengganggu konsentrasi dan muncul rasa pusing.
Total hidrokarbon yang memicu bahaya gangguan kecerdasan, kesehatan reproduksi, dan gejala sakit, pada etanol hanya 0,33 gr/km sedangkan premium mencapai 0,38 gr/km dan pertamax 0,40 gr/km. Sayang, penurunan jumlah emisi CO tidak dibarengi oleh penurunan nilai nitrogen oksida (NOx). Untunglah nilainya masih berada di bawah ambang batas. Buangan nitrogen oksida, pemicu pemanasan global, pada bioetanol lebih tinggi 2.04 gr/km, pertamax 2,00 gr/km sedangkan pemium 1,28 gr/km. Nilai parameter itu didapat jika bioetanol yang digunakan murni 99%. Jika tidak, efek negatif timbulnya karat pada tangki terjadi bila menggunakan etanol yang masih mengandung 5% air.
Etanol absolut memiliki angka oktan (ON) 117, sedangkan Premium hanya 87-88. sedangkan campuran bensin dan 10% etanol atau Gasohol E-10 memiliki ON 92 setara Pertamax. Nilai itulah yang membuat bioetanol terkenal sebagai octan enhancer atau booster (aditif) paling ramah lingkungan. Itu sebabnya yang menggeser penggunaan Tetra Ethyl Lead (TEL) maupun Methyl Tertiary Buthyl Ether (MTBE). Kedua aditif itu dipilih menggantikan timbal pada bensin. "Bioetanol dapat langsung dicampur dengan bensin pada berbagai komposisi sehingga untuk meningkatkan efisiensi dan emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan," kata Agus. Penggunaan bioetanol meningkatkan kualitas udara dan ketahanan energi nasional.
Dari segi kinerja, gasohol E10 tak kalah dengan bahan baku fosil. Power yang dihasilkan jauh diatas premium, E10 41,23 kW sedangkan premium hanya 30,97 kW. Daya tarikannya mesin berbahan bakar gasohol E10 25% lebih tinggi yaitu sebesar 1856,1 N dan premium 1393,8 N. dinilai dari laju konsumsi/jam, gasohol E10 hanya 30,39 liter; premium 31,03 liter. Penyebabnya, etanol mengandung 35 persen oksigen sehingga meningkatkan efisiensi pembakaran.
Cadangan menipis
Pemanfaatan bioetanol sebagai bahan bakar atau campuran tak dapat ditawar-tawar lagi. Maklum konsumsi premium Indonesia terus melambung. Celakanya premium itu tak lagi sepenuhnya ditambang di dalam negeri, tetapi harus diimpor. Konsumsi premium 2001 mencapai 14,60 miliar liter dengan jumlah impor 2,42 miliar liter. Dari tahun ke tahun konsumsi bensin kian melambung. Pada 2003 konsumsinya mencapai 12,34 miliar liter, dan 2004, 15 miliar liter. Dari data penjualan Pertamina, konsumsi premium Indonesia pada 2005 mencapai 17,47 miliar liter.
Padahal pada 2005, seperlima dari total kebutuhan premium Indonesia diimpor; jumlahnya mencapai 3,5 milyar liter. Di tengah harga minyak yang terus melonjak, harga jual premium masih bergantung pada subsidi pemerintah. Biaya produksi sebenarnya Rp6.300, nilai subsidi Rp1.800.
Para ahli memperkirakan cadangan minyak bumi kita hanya cukup untuk 10 tahun ke depan. Padahal, kebutuhan premium pada 2010 mencapai 22 milyar liter. Itu sebabnya, ”Perlu sumber energi pengganti atau aditif yang bisa diperbaharui agar ketergantungan terhadap bahan bakar fosil bisa hilang,” ujar Agus Siswanto, ketua Asosiasi Spiritus dan Etanol Indonesia. Skenario Pusat Pengkajian Konversi dan Konservasi Energi BPPT, pada 2010 nanti, 200 juta liter bensin digantikan dengan gasohol dan meningkat pada 2015 dan 2020 masing-masing 600 juta liter dan 1,1 miliar liter.
Memproduksi etanol dari bahan nabati bukan barang baru bagi industri di Indonesia. Produksi bioetanol berdasarkan data Departemen Perindustrian dan Perdagangan pada tahun 2002 telah mencapai 180 juta liter. Itu diperoleh dari empat pabrik di Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, antara lain PT Aneka Kimia Nusantara 18,5 juta liter/tahun, PT Indo Acidatama 78.0/tahun, PT Indo Lampung Distillery 50.0/tahun, PT Molindo Raya 24.0/tahun, dan PTPN XI 4.0 juta liter/tahun. Sayang, spesifikasi yang dihasilkan masih sebatas technical grade, belum mencapai fuel grade untuk bahan bakar. Makanya, hampir seluruhnya masih digunakan sebagai bahan baku industri asam asetat, selulosa, pengolahan rumput laut, minuman alkohol, cat, farmasi, dan kosmetik untuk konsumsi ekspor.
”Kami masih menunggu standar SNI etanol yang akan dipakai di Indonesia,” kata Donny Winarno, Vice President Sales-Marketing PT Molindo Raya Industrial. Sejak 13 Agustus 2006, Molindo telah memasok SPBU Pertamina di Malang dengan 1 pompa khusus Bio-Premium E5. Saat ini penjualannya masih berkisar 14 ton liter/hari. Namun, pada 2007 nanti dipastikan pemasokan mencapai 8-juta—10-juta liter per tahun. Pengembangan volume produksi dilakukan dengan penambahan pabrik sehingga total kapasitas sebesar 100 juta liter/tahun.
Selain peningkatan bahan baku tetes dan nira tebu sebanyak 190.000 ton, pengembangan bahan baku singkong mulai dilakukan dengan bermitra bersama petani menggarap lahan 5000 ha di Lampung Timur dan 20.000 ha di Pacitan, Jawa Timur.
Tak hanya Molindo yang berniat untuk mengembangkan biofuel di Indonesia. “ada 5 perusahaan yang berniat menggarap etanol dari singkong,” kata Deputi Teknologi dan Agro Industri Kementerian Riset dan Teknologi Wahono Sumaryono. Antara lain kelima perusahaan itu adalah PT Trada Bioenergy, anak usaha PT Medco Energi International di Lampung Utara. Lalu PT Malindo Malang, yang berlokasi di Lawang-Malang, Jawa Timur, dan PT Lampung Distilerry di Lampung, PT Indo Acidatama Tbk berlokasi di Solo, serta keluarga Sampoerna berinvestasi di Jawa Timur. Dengan dukungan itu, pada 2010 dipastikan produksi bioetanol Indonesia mencapai 280 juta liter/tahun. Selanjutnya, produksi bioetanol yang meningkat akan diikuti peningkatan aplikasi bioetanol menjadi E-10 atau E-20.

Mobil cerdas
Brasil, negara penghasil bioetanol terbesar di dunia memiliki lebih dari 300 pabrik etanol. Negara yang beribukota Brasilia city itu mulai mengembangkan etanol berbahan baku tetes dan nira tebu pada 1970. Kini produksinya 14,7 milyar liter, pada kapasitas terpasang 18 milyar liter dan Lahan tebunya mencapai 5,5 juta hektar,. Biaya produksinya pun terendah di dunia US$14—16 sen/liter.
Sejak 2003 di Brasil dikembangkan mobil flexi fuel vehicle (FFV) yang menggunakan gasohol atau etanol saja. FFV adalah sejenis mobil cerdas karena dilengkapi dengan sensor dan panel otomatisasi yang dapat mengatur mesin untuk menggunakan campuran bensin-bioetanol pada berbagai komposisi, termasuk 100% etanol atau 100% bensin. Di negara itu peredaran mobil jenis ini telah mencapai 50% pada 2005.
Produsen etanol terbesar kedua adalah Amerika Serikat, memproduksi lebih dari 10 miliar liter pertahun. Bahan baku etanol 90% berasal dari jagung dan 10% berasal dari gandum. Semenjak etanol digunakan, bahan aditif Methyl Tertiary Buthyl Ether (MTBE) dilarang. Cina, produsen etanol terbesar ketiga dunia. Pada 2003 diresmikan pabrik etanol terbesar di dunia, Jilin Ethanol Plant yang berkapasitas 1,25-juta liter per hari. Sehingga total produksinya mencapai 5,5 juta liter per hari atau 1,5 miliar liter per tahun dengan bahan bakunya gandum, gaplek, tebu, dan sorgum manis.
Dukungan pemerintah mendorong perkembangan penggunaan bioetanol di negara lain. Di Thailand misalnya, diberlakukan insentif pembebasan pajak perusahaan , bea masuk, dan pajak barang modal selama delapan tahun diberikan pada industri etanol. Jika pemerintah Indonesia, swasta dan petani dapat bekerja sama, substitusi 5% bensin dapat menghemat US$1,539-miliar setara Rp1,539 triliun. Itulah nilai subsidi 0,86 miliar liter pada 2005 dengan nilai subsidi Rp1.790/liter. Penghematan bakal kian besar, jika persentase substitusinya meningkat. (Vina Fitriani/Peliput: Lani Marliani & Hermansyah)

Senin, 01 Juni 2009

MTGW Kemampuan untuk menyesuaikan diri adalah kemampuan untuk tetap berdiri di atas.

Roda kehidupan dan dunia usaha berputar dengan kecepatan dan kekuatan yang tidak teratur.

Dan untuk dapat tetap berdiri tegak didalam ketidak-teraturan, kita harus teratur dalam cara-cara penyesuaian dan pertumbuhan diri kita.

Ingatlah, pelawan dari ketidak teraturan adalah keteraturan.

Itu sebabnya, siapa pun yang ingin menjadikan dirinya pemilik dan pemimpin bagi kehidupannya sendiri, harus menteraturkan dirinya sendiri.

Lalu, pastikanlah bahwa keteraturan Anda berada dalam keterlibatan yang menghasilkan. Karena, kualitas hidup Anda berbanding lurus dengan kualitas dari keterlibatan Anda dalam pekerjaan-pekerjaan yang produktif.

Maka, janganlah hanya teratur dalam ketidak-teraturan.

Selalu waspadailah nilai dari keteraturan Anda.

HERBAL UNTUK AWET MUDA

“Dua bulan rutin mengkonsumsi jus lidah buaya, kulit menjadi halus dan bercahaya,” kata Dewani, herbalis Planta Medika Loka di Jakarta Selatan. Jus dibuat dari lidah buaya barbadensis. Satu gelas jus lidah buaya cukup menggunakan 0,5 ons jeli lidah buaya.

“Cairan bening lidah buaya mengandung lignin yang membuat kulit segar,” kata Dewani. Hal itu sesuai penelitian yang dilansir Drugs and Cosmetic Journal. Lidah buaya mengandung polisakarida glukomannan, asam-asam amino esensial dan sekunder, enzim oksidase, katalase, serta lipase. Asam amino diketahui berfungsi sebagai penyusun protein pengganti sel rusak. Artinya, lidah buaya berperan untuk membantu proses regenerasi sel.
Selain itu, lignin dapat menahan hilangnya cairan kulit sehingga melindungi kulit dari dehidrasi dan menjaga kelembapan. Zat inilah yang dimanfaatkan para produsen kosmetik untuk aneka produk perawatan kulit dan kecantikan. Konsumsi rutin lidah buaya juga membantu mengatasi stres. Stres biasanya berimbas pada jantung, otot, perut atau lambung, psikologis sehingga penampilan tubuh tidak prima.

Antioksidan
Yang juga terbukti menjaga kulit adalah rosela. “Senyawa aktif dalam rosela membantu memperbaiki struktur kulit,” kata dr Irzan Nurman Djaenalmutaqin, Cht, dokter yang berpraktek di Kramat, Jakarta Pusat. Antioksidan rosela mirip vitamin E yang membantu peremajaan kulit. Konsumsi rutin bunga kerabat kembang sepatu itu menjaga kulit lentur dan kenyal. Hibiscus sabdariffa itu memang kaya antioksidan. Ir Didah Nurfarida MSi, periset Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor, menemukan senyawa gossipetin, antosianin, dan glukosida hibiscin dalam rosela. Ketiganya berkhasiat sebagai antioksidan.
Antioksidan rosela yang berjumlah 1,7 mm mol/prolox itu meredam aksi radikal bebas yang menyerang molekul tubuh. Jika guanin dalam DNA terserang radikal bebas, kesalahan replikasi DNA mudah terjadi. “Kerusakan DNA memicu oksidasi yang menyebabkan penyakit degeneratif seperti kerusakan kulit―berakibat penuaan dini ditandai kerutan, flek hitam, kelebihan minyak, dan warna kusam,” kata Irzan. Senyawa aktif antosianin rosela bersifat penjaga dari kerusakan sel kulit akibat penyerapan sinar ultraviolet berlebih dan juga antikanker.
Pembuktian khasiat antikanker oseile rouge―sebutan rosela di Perancis―diteliti Hui Hsuan Lin dari Institut Biokimia dan Bioteknologi, Chung Shan Medical University, Taiwan. Ia membuktikan karkadeh―sebutan rosela di Sudan―bersifat antikanker terhadap sel kanker lambung manusia. Penelitiannya menemukan antioksidan rosela membunuh sel kanker dengan metode sitotoksis dan apoptosis.

Kolesterol
Konsumsi rutin rosela juga meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin C yang terkandung di dalamnya juga mampu menghadang berbagai penyakit yang disebabkan oleh cendawan, virus dan bakteri. “Vitamin C yang memberi rasa asam pada rosela, kadarnya mencapai 260―280 mg/g. Jumlah itu 3 kali lipat daripada anggur hitam, 9 kali lipat daripada jeruk sitrus, 10 kali lipat lebih besar daripada buah belimbing, dan 2,5 kali lipat dibanding vitamin C dalam jambu biji,” kata Irzan.
Bawang putih pun memiliki antioksidan. Namanya ajoene. Fungsi utamanya sebagai antikolesterol. Kolesterol yang menumpuk menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah di jantung hingga mengakibatkan jantung koroner. Penyakit itu biasanya baru terdeteksi pada usia senja. Khasiat bawang putih menurunkan kolesterol dibuktikan Divisi Kardiologi, California University dan Western Medical Center, Amerika Serikat. Mereka menguji 40 pasien hiperkolesterol berusia 40―75 tahun. Empat minggu sebelumnya seluruh pasien diberikan plasebo, tablet berisi serat biasa sebagai pembanding. Setelah itu mereka diberi asupan ekstrak bawang putih selama 4 minggu dengan dosis sama dengan suplemen yang biasa dikonsumsi pasien.
Hasil penelitian menunjukkan herbal berbahan bawang putih menurunkan 11% kolesterol, 10% LDL, 34% trigliserida, dan tanpa efek apa pun terhadap nilai HDL. Sedangkan plasebo hanya berefek menurunkan LDL dan trigliserida pada 10 pasien.
“Bawang putih memiliki zat antipenggumpal darah, sehingga ia berkhasiat antikolesterol,” kata dr Danny Kasim, ahli nutrisi di Jakarta. Dengan mengkonsumsi segar 2 siung bawang putih setiap hari, kadar kolesterol kembali normal. Dr Yu-Yan Yeh, ahli nutrisi Penn State University, Kalifornia, Amerika Serikat menyebutkan ada senyawa dalam bawang putih selain ajoene. Senyawa itu adalah tiga grup sulfur yang bisa menghambat 40%―60% produksi kolesterol hati tikus yaitu S-allyl cysteine, S-ethyl-cysteine, dan S-propyl cysteine. Penelitian itu dilanjutkan Yeh pada manusia. Hasilnya, 34 pasien hiperkolesterol menunjukkan penurunan 7% kolesterol darah dan 12% LDL setelah mengkonsumsi kapsul berbahan bawang putih selama 5 bulan.

Kepikunan
Sifat antioksidan pada pegagan mencegah kepikunan. Itulah hasil riset Holcomb dari Departemen Ilmu Saraf Universitas Texas di Amerika Serikat. Tikus berumur 2 bulan diinjeksi prekursor protein amyloid sehingga dalam otak terbentuk plak beta amiloid, penyebab penyakit alzheimer. Sebelumnya tikus diinjeksi dengan ekstrak pegagan Centella asiatica sebanyak 2,5―5g/kg bobot tubuh setiap hari selama 8 bulan. Hasilnya tikus yang diinjeksi 2,5 g/kg bobot tubuh, jumlah senyawa beta amyloid dalam otaknya berkurang. Sedangkan yang diinjeksi 5 g/kg bobot tubuh, jaringan plak amiloid yang terbentuk tergerus lebih cepat.
Menurut Dewani pegagan mencegah kepikunan lantaran mengandung antioksidan asiatikosida. Fungsinya membantu kelancaran sirkulasi oksigen dan nutrisi sehingga mampu meningkatkan daya ingat, konsentrasi, kewaspadaan, serta melindungi kerusakan sel-sel otak. Otak sangat sensitif terhadap kerusakan oksidatif oleh radikal bebas karena kandungan asam lemak yang mudah teroksidasi sangat tinggi.
Pantas, bila pegagan disejajarkan dengan Ginkgo biloba yang sohor sebagai suplemen otak. Dosis konsumsi yang dianjurkan adalah 2―4 g pegagan―seluruh bagian tanaman kecuali akar―atau sekitar 15―30 g pegagan segar diseduh dalam segelas air kemudian diminum. Untuk pencegahan dosis dikurangi, hanya 0,5―1 g pegagan kering setara 4―8 g pegagan segar per hari.
Konsumsi herbal memang sebaiknya diolah langsung dari bahan segar―tidak dikeringkan terlebih dahulu. Misalnya suplemen echinacea yang berupa tablet diproduksi dari tanaman segar yang dipanen dari halaman pabrik di Roggwill, Swiss. Kemudian seluruh bagian tanaman itu dicuci berulang-ulang dengan kloroform.”Tujuannya agar semua kotoran dan penyakit yang terbawa terbuang,” kata Jen W Tan, ahli herbal dari Bioforce, Inggris. Setelah itu, proses produksi tablet dilakukan pada suhu normal, 25oC. “Dengan begitu, senyawa aktif ekinasoida yang berkhasiat melawan sel-sel tumor dan meningkatkan respon imun tubuh tidak berkurang,“kata Jen.
Rimpang Pengerat Penyakit Maut

Yang dikhawatirkan Wanda Lisa Elisa akhirnya terjadi. Ketika menemukan benjolan di payudara kiri, ia takut itu kanker. Hasil pemindaian dengan ultrasonografi menunjukkan Lisa mengidap kanker payudara stadium 2B berukuran 3 cm x 3 cm.

Dokter menyarankan Lisa untuk menjalani kemoterapi dan pengangkatan payudara. Tujuannya agar sel kanker tidak mengalami metastasis atau menyebar ke organ lain. Namun, Lisa menolak karena temannya yang mengidap kanker dan menjalani kemoterapi, kondisi kesehatannya justru makin memburuk. “Pasti ada cara lain untuk menghilangkannya,” kata perempuan kelahiran Jakarta 2 Januari 1957 itu.
Lisa memilih pengobatan herbal dengan mendatangi Yelia Mangan, herbalis di Kalibata, Jakarta Selatan. Yelia menyarankan Lisa untuk menghindari konsumsi daging dan semua turunannya, susu, serta telur. “Protein hewani mempercepat pertumbuhan sel kanker,” kata Yelia. Selain itu, Lisa mengkonsumsi ekstrak keladi tikus 3 kapsul 3 kali sehari. Setelah 3 tahun mengkonsumsi ekstrak keladi tikus, sel kanker di payudaranya mengecil sebagaimana hasil pemindaian ultrasonografi.





Sembuh
Sel kanker payudara Lisa kemungkinan bisa sembuh. Sebab, ”Keladi tikus terbukti bersifat sitotoksik terhadap sel kanker payudara,” kata Lucie Widowati, periset di Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi, Departemen Kesehatan. Lucie meneliti efektivitas keladi tikus untuk menghambat sel kanker payudara, MCF-7. Mula-mula ia mengekstrak umbi keladi tikus segar dengan etanol 50%. Sebanyak 20 mg hasil ekstraksi itu ia larutkan dalam 1 ml dimetil sulfoksida (DMSO).
Tahap berikutnya ia mengencerkan sel kanker payudara MCF-7 yang telah dikultur dengan media penumbuh DMEM (dulbecco's modified eagle's medium) yang berbentuk seperti agar-agar. Media itulah yang ia masukkan ke dalam well atau cawan petri berlubang-lubang sebanyak 100 µg. Lucie menambah ekstrak keladi tikus ke well masing-masing berkonsentrasi 50 µg, 75 µg, 100 µg, 125 µg, dan 150 µg.
Alumnus Farmasi Institut Teknologi Bandung itu menginkubasikan media itu selama 24 jam pada suhu 37oC. Penelitian menggunakan 5 konsentrasi dengan 3 pengulangan. Kesimpulannya, nilai IC50 ekstrak umbi keladi tikus 89,15 µg/µl. IC50 merupakan konsentrasi penghambatan 50% proliferasi sel kanker payudara. IC50 obat kanker cisplatin 7,84 µg/µl. “Kalau kita ambil senyawa aktifnya saja dari keladi tikus, efek penghambatan mungkin sama dengan cisplatin,” ujar Lucie.

Protein
Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Pada usia 30–40 tahun risiko kanker payudara 1 : 252 orang, pada usia 40–50 tahun meningkat menjadi 1 : 68 orang. Sedangkan pada usia 50–60 tahun menjadi 1 : 35 orang dan pada usia 60–70 tahun 1 : 27 orang. “Pertumbuhan berbagai jenis tumor dan kanker payudara bisa dihambat dengan menjalani hidup sehat serta mengkonsumsi herbal seperti keladi tikus,” lanjut Yelia.
Hasil penelitian Jakarta Breast Cancer menunjukkan dari 2.834 orang yang memeriksakan benjolan di payudaranya, 78,6% mengidap tumor jinak seperti mammae, kista, limpoma, dan mammari displasia. Sedangkan 13% lainnya terdiagnosis kanker payudara. “Oleh sebab itu, semua perempuan di atas usia 20 tahun sebaiknya meriksakan diri ke dokter bila menemukan benjolan di payudara,” kata Yelia.
Hingga saat ini penyebab kanker payudara belum diketahui. “Salah satu penyebab berkembangnya sel kanker disebabkan aktivitas protein kinase yang dihasilkan oleh kelenjar gondok,” kata dr Hendri Naland SpB Onk, dokter spesialis bedah kanker di Jakarta. Choo Sheen Lai dari Pusat Penelitian Obat, Universitas Sains Malaysia, menemukan senyawa antikanker dalam keladi tikus. Namanya fitol. Ia mengekstraksi 3,5 kg umbi keladi tikus dengan 8 liter heksan.
Setelah ekstrak didiamkan selama sepekan pada suhu ruang, kemudian dievaporasi dengan rotavaporasi dan dianalisis menggunakan gas kromatografi. Hasilnya keladi tikus kaya komponen alifatik berupa fitol. Jumlahnya mencapai 25% dari bobot kering. Sifat fitol menghadang sel tumor ada dua. Pertama dengan sifat antiproliferasi nonspesifik contohnya terhadap sel kanker mulut rahim HeLa, sel kanker darah HL-60, dan WI-38 sel kanker paru. Yang kedua, fitol membunuh sel kanker secara apoptosis.
Menurut Jhon T Mackie, periset Departemen Patobiologi, Texas University, Amerika Serikat, dalam organ hati fitol dimetabolisme menjadi asam organik fitanat dan pristanat. Asam organik itu merupakan senyawa pengikat peroxisome proliferator activated receptor gamma yang menghambat ekspresi gen penyebab oksidasi asam lemak pada peroksisome dan mitokondria yang akhirnya menjadi sel kanker.



Selain fitol, yang berperan adalah asam-asam amino keladi tikus. Takeya Koichi dari Departemen Farmakognosi, Universitas Tokyo, Jepang. Takeya menemukan metil ester dari asam heksadekanoat dan asam oktadekanoat bersifat sitotoksik terhadap sel kanker leukimia dengan kadar IC 50 mencapai 15 mikrogram per mililiter.

Antibakteri
Bukan cuma antikanker, keladi tikus juga terbukti bersifat hepatoprotektor. Huang P dari Institut Kedokteran dan Farmasi Tradisional, Taiwan, berhasil mengisolasi komponen keladi tikus dengan kromatografi. Senyawa-senyawa itu antara lain koniferin, beta-sitosterol, dan beta-daukosterol. Selain itu senyawa serebrosida terkenal memiliki aktivitas antihepatotosik.
Sifat antibakteri diteliti Adel Sharaf Al-Zubairi, dari Departemen Biokimia Klinis, Universitas Sana’a, Yaman. Ekstrak heksan keladi tikus memiliki aktivitas antibakteri seperti Pseudomonas aeruginosa, penyebab infeksi selama perawatan di rumah sakit dan Salmonella choleraesuis, penyebab penyakit kolera. Menurut Adel, sifat antibakteri itu karena kandungan asam-asam lemak jenuh seperti asam laurat dan kaprat.
Selain itu, keladi tikus juga digunakan untuk menyembuhkan influenza. Itu diteliti oleh Zhong Z dari Institut Kedokteran dan Farmasi Tradisional Guangxi, China. Hasil penelitiannya keladi tikus menyembuhkan analgesia pada tikus yang diinduksi asam asetat dan antiinflamasi pada telinga tikus terinjeksi xylene. Sifat antiasma diuji dengan metode penyemprotan.
Hasilnya, keladi tikus yang diekstrak pada air, alkohol, dan larutan ester mampu menyembuhkan batuk, mengurangi dahak, antiasma, sakit kepala, antipembengkakan, dan kembung. Jumlah maksimum keladi tikus yang dikonsumsi sekali minum adalah 720 g/kg bobot tubuh dalam ekstrak air, 900 g/kg bobot tubuh dalam bentuk ekstrak alkohol, dan 3.240 g/kg bobot tubuh pada ekstrak ester.

Dengan segudang manfaat itu, keladi tikus menjadi panasea bagi pasien kanker, penyakit hati, dan juga penyakit influenza. Menurut Lucie, khasiat itu diperoleh lantaran keladi tikus mampu memperkuat kekebalan tubuh sehingga ketahanan terhadap penyakit meningkat.

Maaf, Flu Babi Verboden

Setyarini bergegas ke herbalis begitu pemberitaan flu babi meluas. Ia minta resep untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Maka setiap 2 hari, ia disiplin menyeduh 2 irisan buah mahkotadewa dan meminumnya. Itu dikombinasikan dengan rebusan 7 daun sambiloto dan 5 batang meniran.

”Daya tahan tubuh seimbang mampu menangkal virus,” kata Lukas Tersono Adi, herbalis yang meresepkan ramuan itu. Sambiloto dan meniran sohor sebagai antivirus. Lukas juga menyarankan untuk konsumsi lalapan daun sendok Plantago mayor. Daun sendok menjaga hati dari kerusakan akibat virus. Setyarini beralasan mengkonsumsi ramuan itu karena ia acap bertemu dengan kolega dari mancanegara.
Menurut Drh Agus Setiyono, MS, Phd periset Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor sambiloto berpotensi sebagai antivirus flu babi. Ia membuktikannya melalui penelitian ilmiah pada 20 Juli 2007. Sambiloto Andrographis paniculata mujarab menghambat virus flu burung strain H5N1. Dalam riset itu ia mengekstrak sambiloto dan menambahkan ke sel vero atau sel primata berlapis tunggal selama sejam pada suhu ruang.





Agus kemudian mencuci campuran itu dengan PBS (phosfat buffer solution). Setelah itu barulah alumnus Universitas Gifu, jepang itu menginfeksi kultur dengan virus flu burung dan menginkubasi pada suhu 37°C. Ia juga memberikan 5% karbondioksida agar virus tetap berkembang. Pengujian dilihat pada efek kerusakan sel menggunakan mikroskop cahaya setiap hari. Hasilnya? Ekstrak sambiloto tunggal dan yang dicampur dengan temuhitam lebih kuat menghambat perlekatan dan infeksi virus ke sel dibanding tanaman obat lain.
Sel vero yang diberi ekstrak sambiloto masih hidup hingga hari ke-3 pascainfeksi virus flu burung H5N1. Sedangkan sel yang diberi ekstrak daun beluntas, sirih merah, dan adas kemudian diinfeksi virus flu burung H5N1, mati setelah hari pertama injeksi virus. Artinya, ekstrak sambiloto lebih kuat melawan virus flu burung dibandingkan herbal lain. Agus mengatakan, sangat mungkin sambiloto juga menghambat virus flu babi yang menjadi pandemi di Meksiko.“Kedua virus itu mirip,” kata alumnus National Institut of Infections Diseases, Tokyo, Jepang.

Rangsang antibodi
Virus flu babi sebetulnya bukan barang baru bagi Indonesia. “Virus flu babi H1N1 ada di Indonesia sejak dulu, cuma subtipe H1N1 yang tidak berbahaya. H1N1 tipe meksiko yang dikenal sebagai flu babi sekarang lebih berbahaya,” kata Prof CA Nidom, kepala Laboratorium Flu Unggas Universitas Airlangga. Berdasarkan riset Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, H1N1 tipe meksiko diduga kuat gabungan antara flu unggas, flu babi, dan flu manusia.


Virus kemungkinan berubah di tubuh babi dan menular ke manusia lantaran sama-sama mamalia. Di tubuh babi, virus mengalami perubahan dengan dua pola. Pola pertama berupa adaptasi yang tidak berefek bahaya lantaran tidak mengubah struktur virus. Pola kedua berupa penyusunan ulang virus berkembang menjadi gabungan flu babi, flu unggas, dan flu manusia.
“Ada kemungkinan flu babi bisa berkembang di Indonesia. Sebab jenis flu apa pun bisa berkembang di mana pun,” kata dr Primal Sudjana, SpPD-KPTI, ahli penyakit tropis di Rumahsakit Hasansadikin, Bandung. Menurut dr Tjandra Yoga Aditama SpP, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Departemen Kesehatan cara penularan flu babi melalui udara atau kontak langsung dengan penderita.
“Masyarakat dihimbau menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, menutup hidung dan mulut bila bersin, mencuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas, dan segera memeriksakan kesehatan bila mengalami gejala flu,” kata Tjandra. Dalam tubuh manusia yang terinfeksi, virus flu babi membangkitkan hampir keseluruhan respon apoptosis—bunuh diri—dalam sistem imunitas.
Semakin banyak virus itu menggandakan diri, kian banyak pula sitokin. Sitokin merupakan protein yang meningkatkan respons imunitas dan berperan penting dalam peradangan yang diproduksi tubuh. Perubahan struktur virus itu mempengaruhi mekanisme sistem imun. Sitokin muncul sebagai reaksi kekebalan tubuh ketika virus menyerang. Ketika virus masuk, tubuh mengeluarkan sitokin yang diproduksi oleh sel-sel sistem imun.


Kurkumin
TNF adalah sitokin yang dikeluarkan sel darah putih selama infeksi dan membantu tubuh melawan organisme penyerbu. Dalam jumlah berlebih, TNF dan sitokin pro-peradangan berbalik menyerang tubuh. Akibat gangguan pada jalur itu, TNF meningkat sehingga menyebabkan badai sitokin. Untuk mencegah itu terjadi, konsumsi herba yang mengandung kurkumin.
Kurkumin berfungsi menekan jumlah TNF saat virus di dalam tubuh. Oleh karena itu, mengkonsumsi rimpang mengandung kurkumin seperti temulawak dan kunyit disarankan sebagai tindakan pencegahan. “Kita tidak mengetahui kapan tubuh terinfeksi. Dengan mengkonsumsi kurkumin, tubuh diharapkan bisa menekan kelebihan sitokin saat virus masuk,” jelas dr Erna Cipta Fahmi, dokter dan herbalis di Ciputat, Tangerang Selatan.
Menurut Lukas flu babi dapat dicegah dengan meningkatkan kekebalan tubuh. Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menyarankan herbal yang bersifat menghangatkan dan penurun panas (antipiretik), antiinfeksi, antiradang (anti-inflamasi), dan merangsang imunitas tubuh (imunostimulator).
“Yang paling penting obat yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh,” kata Lukas. Ketika kekebalan tubuh meningkat, bibit-bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh dapat dilemahkan. Meniran herbal peningkat daya tahan dengan kandungan alkaloid, astragalin, asam karboksilat, brevifolin, dan korilagin. Untuk mengkonsumsi meniran, merebus 100 gram daun dalam 2 gelas air hingga mendidih dan tersisa separuhnya.

Hasil rebusan itu disaring dan minum sehari sekali. Upaya itu terbukti mujarab menghadang virus influenza. Divisi Alergi Immunologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia meriset 410 jemaah haji yang mengkonsumsi 50 mg kapsul meniran dua kali sehari. Kelompok lain mengkonsumsi serupa plus tablet multivitamin selama 40 hari. Kedua kelompok itu mengkonsumsi sejak seminggu sebelum berangkat dan selama berhaji.
“Pemberian ekstrak meniran tunggal atau dengan kombinasi multivitamin mengurangi insiden ILI influenza like illness masing-masing 17,35% untuk kapsul meniran tunggal dan 36,2% yang juga mengkonsumsi multivitamin,” jelas Dr Drs Suprapto Maat, periset Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Nilai itu lebih tinggi dibandingkan konsumsi multivitamin saja.
Beragam bahan alam dari tanaman obat asli Indonesia berpotensi mencegah flu babi. “Mencegah secara alami dengan sayuran, buah-buahan, dan herbal lebih baik dibandingkan pengaruh vaksin,” kata dr Primal. Primal merujuk penghentian program imunisasi nasional flu babi di Amerika Serikat pada Agustus 1976 lantaran berefek kelumpuhan atau sindrom Guillain-Barre. Konsumsi meniran, mahkotadewa, dan sambiloto jauh lebih aman menolak flu babi.